Penyebab Banjir Pekalongan Terungkap, Hutan Dipaksa Jadi Kebun
Sebanyak 22 orang dinyatakan tewas, empat lainnya hilang akibat banjir di Jateng.
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG — Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengatakan, alih fungsi lahan di wilayah perbukitan dan pegunungan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir serta tanah longsor di beberapa daerah di Jateng. Hal itu disampaikan Nana seusai meninjau Desa Kasimpar di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang terdampak longsor dan menyebabkan lebih dari 20 warga tewas.
"Di beberapa tempat iya, di sini (Pekalongan) juga begitu. Ada beberapa lokasi yang memang penyebabnya memang alih fungsi lahan," kata Nana dalam keterangan pers yang dirilis Pemprov Jateng, Kamis (23/1/2025).
Dia menambahkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Brebes, misalnya, juga disebabkan adanya alih fungsi lahan di daerah hulu. "Tadinya hutan menjadi kebun," ujarnya.
Menurut Nana, Pemprov Jateng telah berusaha melakukan antisipasi bencana longsor dengan program penanaman pohon. "Tapi kadang-kadang memang masyarakat memaksakan kehendak," ucapnya.
Terkait itu, Nana mengakui masih pentingnya edukasi mengenai lingkungan kepada masyarakat. Pada Senin (20/1/2025) lalu, banjir dan tanah longsor melanda menerjang sejumlah desa di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Desa Kasimpar menjadi yang paling parah terdampak.
Sejauh ini sebanyak 22 orang dilaporkan tewas akibat tanah longsor di Petungkriyono. Terdapat empat warga yang masih dinyatakan hilang.
Nana Sudjana mengungkapkan, tiga jembatan yang menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro rusak atau putus akibat terdampak arus banjir. Untuk membuka akses ke lokasi-lokasi terdampak, Pemprov Jateng akan membangun jembatan Bailey. "
"Jembatan Bailey ini jembatan darurat, jembatan sementara yang nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan antara Petungkriyono dengan Doro. Jembatan Bailey ini rencananya (dibangun) sekitar 40 meter," kata Nana pada Rabu (22/1/2025) lalu.
Selain Pekalongan dan Brebes, terdapat sejumlah daerah di Jateng yang turut dilanda banjir atau tanah longsor pada Senin lalu. Mereka antara lain Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pemalang, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Sragen.
Jumlah korban meninggal dunia bencana longsor Pekalongan yang ditemukan menjadi 24 orang, pada Jumat (24/1/2025).
Komandan Tim SRU 1 Lanal Tegal Lettu Marinir Anjar di Pekalongan, mengatakan bahwa pada pencarian korban tanah longsor ini melibatkan tim gabungan tanggap bencana dan prajurit Lanal Tegal.
"Kami tidak akan berhenti sampai memastikan semua korban ditemukan dan masyarakat terdampak mendapat bantuan maksimal," kata dia.
Salah satu korban diketahui merupakan anak dari sekretaris desa setempat, yang ditemukan sekitar 300 meter dari rumahnya sedang satu jenazah lainnya diduga masih tertimbun longsor.
Selain pencarian korban, tim gabungan juga memantau titik-titik rawan longsor untuk mengantisipasi bencana susulan."Koordinasi intensif dilakukan bersama BPBD untuk memperbarui peta risiko wilayah terdampak," kata dia.
Selain itu, tim kesehatan juga memberikan layanan medis dan dukungan psikologis kepada masyarakat terutama pada keluarga korban.
Ia mengatakan meski kondisi medan yang sulit masih menjadi tantangan utama untuk tetap berfokus pada penyelamatan korban yang belum ditemukan dan pemulihan wilayah terdampak bencana.
Kementerian Koordinator Bidang Pangan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemprov Jawa Tengah menyalurkan bantuan bahan pangan kepada korban banjir di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (25/1/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Pekalongan, Sabtu, mengatakan penyaluran itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada para korban bencana.
Penyaluran bahan pangan itu, kata dia, dilakukan melalui berkolaborasi antara Kemenko Pangan, Pemprov Jateng, dan Bapanas, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta mitra pelaku pangan dari sejumlah wilayah.
"Jadi kami kolaborasi menyalurkan bahan pangan untuk saudara kita yang terdampak banjir di Pekalongan. Dari Pemprov Jateng bawa beras 10 ton dengan beberapa kali pengiriman," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo, dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana juga mengunjungi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan.
Pada kunjungan, Menko Bidang Pangan bersama Kepala Bapanas menyalurkan logistik bahan pangan kebencanaan kepada masyarakat, pascabanjir di sejumlah desa di wilayah tersebut.
Terdapat tiga titik posko penyaluran bahan pangan, yaitu di gedung Kopindo, Balai Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa dan Balai Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto.
"Jadi kami gotong royong, ada telur juga dari asosiasi (mitra usaha pangan), minyak goreng, beras, gula, dan lainnya" kata dia.