Persatuan Internasional Organisasi Turkistan Timur Temui MUI, Bahas Sejumlah Isu Terkini
Persatuan Internasional Organisasi Turkistan Timur luncurkan diplomasi sipil
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Persatuan Internasional Organisasi Turkestan Timur secara resmi meluncurkan inisiatif diplomasi sipilnya di Jakarta, Indonesia, dengan berinteraksi dengan institusi dan pemimpin kunci untuk memperkuat advokasi internasional bagi hak-hak Uyghur.
Pada 3 Februari 2025 lalu, delegasi mengadakan pertemuan tingkat tinggi di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan pimpinan pusat, termasuk Sekretaris Jenderal dan perwakilan dari organisasi terkemuka seperti Muhammadiyah, Persis, dan Friends for Palestine.
Diskusi berfokus pada perjuangan Turkestan Timur di Indonesia, inisiatif bersama, program kesadaran, dan strategi untuk meningkatkan dukungan bagi Uyghur.
Agenda utama adalah nasib para cendekiawan dan pemimpin agama Uyghur yang menghadapi penganiayaan, pemenjaraan, dan eksekusi di bawah kebijakan pemerintah Tiongkok. Delegasi mendesak MUI dan institusi terkait untuk mengambil langkah konkret dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia ini.
Pencapaian signifikan dari kunjungan ini adalah lokakarya tentang diplomasi sipil untuk Uyghur di Indonesia, dipimpin Sekjen Buya Amirsyah Tambunan dan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasinal Prof Sudarnoto.
Lokakarya ini bertujuan untuk mengembangkan peta jalan guna memperkuat upaya advokasi internasional dan memobilisasi dukungan dalam masyarakat Indonesia.
Selain itu, konsultasi diadakan dengan pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi dalam program pendidikan dan kesadaran terkait hak-hak Uyghur dan isu keadilan global.
Keterlibatan ini di Indonesia menandai langkah penting dalam strategi diplomatik Persatuan Internasional Organisasi Turkestan Timur yang lebih luas untuk memperkuat aliansi dan memobilisasi dukungan di seluruh dunia Muslim. Delegasi akan melanjutkan upayanya di kawasan ini, memperkuat kemitraan dan mengadvokasi hak dan kebebasan bagi Uyghur.
Sebelumnya, IUETO, yang dipimpin oleh Wakil Presiden Nurmuhammad Turkistani dan Sekretaris Jenderal Abduresid Eminhaci, bertemu dengan pimpinan Muhammadiyah.
Dalam pertemuan tersebut pimpinan Muhammadiyah yang hadir adalah Ketua Majelis Tabligh Fakhrurazi Reno Sultan dan Ustadz Fahmi Salim di Kantor Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Pertemuan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dalam advokasi hak asasi manusia, kerja sama akademik dan budaya, serta membangun jaringan komunikasi berkelanjutan untuk inisiatif terkait Uighur di Indonesia dan kawasan Asia Selatan yang lebih luas.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi IUETO menyampaikan pemaparan komprehensif mengenai penindasan yang terus berlangsung terhadap etnis Uighur dan masyarakat Turkic lainnya di Turkistan Timur.
Mereka menyoroti penindasan sistematis, asimilasi paksa, dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Diskusi berfokus pada strategi untuk meningkatkan kesadaran publik, mendorong keterlibatan masyarakat sipil, serta mengembangkan kemitraan jangka panjang guna memperjuangkan hak-hak masyarakat Uighur di lingkungan keagamaan, akademik, dan politik Indonesia.
Fakhrurazi Reno Sultan dan Fahmi Salim menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Turkistan Timur serta menegaskan kembali komitmen Muhammadiyah terhadap keadilan dan hak asasi manusia.
Kedua belah pihak juga mengeksplorasi potensi kerja sama di berbagai bidang, termasuk mendukung penelitian akademik, menyelenggarakan inisiatif budaya dan sosial, serta memastikan isu Uighur tetap menjadi fokus utama dalam wacana keagamaan dan intelektual di Indonesia.
BACA JUGA: Terjawab Sudah Berapa Jumlah Tentara Israel yang Tewas di Gaza, Selama Ini Dirahasiakan
IUETO mengapresiasi kepemimpinan Muhammadiyah atas sikap prinsipil mereka dalam membela hak asasi manusia serta kesediaan mereka untuk terlibat dalam dialog yang bermakna.
Keterlibatan ini menandai langkah penting dalam upaya diplomasi IUETO yang lebih luas untuk menggerakkan masyarakat sipil dan lembaga keagamaan di Asia Tenggara dalam mendukung perjuangan masyarakat Uighur.
IUETO menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada pimpinan Muhammadiyah atas sambutan hangat dan komitmen mereka dalam menjalin solidaritas. Organisasi ini berharap dapat melanjutkan kerja sama dalam memajukan hak dan martabat masyarakat Uighur di tingkat regional dan global.