Ikut Periksa Kesehatan Gratis di Puskesmas, Warga Ini Salah Duga: Kirain Langsung Diobatin
Program pemeriksaan kesehatan gratis dinilai cukup bagus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga yang berulang tahun pada Senin (10/2/2025). Sejumlah warga mulai memanfaatkan program tersebut di sejumlah puskesmas.
Berdasarkan pantauan Republika di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, terdapat setidaknya 20 orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. Mayoritas warga yang ikut pemeriksaan kesehatan gratis itu adalah orang dewasa hingga lansia.
Salah seorang warga yang ikut pemeriksaan kesehatan gratis, Herujin (62 tahun), mengaku sengaja datang ke Puskesmas Pulogadung untuk ikut program tersebut. Pasalnya, hari ini tepat lelaki itu merayakan ulang tahun yang ke-62.
"Saya tahu lewat televisi, kebetulan saya lahir 10 Februari. Istri saya bilang, 'noh ada penghargaan dari pemerintah'. Kado. Saya makan dulu, sholat dhuha, terus ke sini," kata dia di Puskesmas Pulogadung, Senin.
Sesampainya di puskesmas, ia mengaku telah banyak warga yang mengantre. Ia pun langsung menghampiri petugas yang berjaga di puskesmas itu. Namun, saat ditanya aplikasi Satu Sehat Mobile, ia mengaku tidak bawa ponsel.
"Saya aya juga ditanya bawa handphone atau tidak, saya tidak bawa. Kan di TV cuma bawa KTP. Akhirnya saya tetap boleh antre, tapi terakhir. Banyak juga yang manual," kata dia.
Herujin mengaku harus menunggu hingga sekitar dua jam untuk melakukan pemeriksaan. Menurut dia, banyak petugas yang masih kebingungan untuk melayani warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. "Saya datang jam setengah 9, mulai diperiksa sejam dua jam. Dia masih belum siap. Kelihatan masih pada bingung semua," ujar dia.
Setelah menunggu itu, ia kemudian menjalani pemeriksaan. Awalnya, ia melakukan wawancara terkait kondisinya yang dilakukan oleh petugas. Setelah itu, ia melanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, cek darah, pemeriksaan jantung, dan pemeriksaan gigi.
"Yang masalah itu gigi. Saya sudah tiduran, diperiksa, dikirain mau ditambel. Taunya enggak. Suruh berobat sendiri besok pagi," kata Herujin.
Padahal, menurut dia, petugas bisa langsung menambal giginya yang bolong. Namun, petugas itu enggan melakukannya. "Mestinya sekalian ada pengobatannya. Jadi enggak periksa doang. Itu mah sama juga boong. Kita udah tiduran, mangap-mangap, disodok-sodok mulutnya, taunya enggak ditindaklanjutin," kata dia yang kesal karena giginya tidak ditambal.
Meski begitu, Herujin menilai, program pemeriksaan kesehatan gratis itu cukup bagus. Pasalnya, dengan pemeriksaan itu, masyarakat bisa tahu penyakit yang dideritanya. Hanya saja, ia berharap pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal, sehingga pemeriksaan bisa berjalan dengan cepat.
Salah seorang warga lainnya, Marliana (74), mengaku awalnya tak tahu ada program pemeriksaan kesehatan gratis. Ia datang ke Puskesmas Pulogadung hanya untuk melakukan pemeriksaan gigi.
Namun, seorang petugas menawarkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, saat ini terdapat program pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar oleh pemerintah. "Jadi emang tadinya mau periksa gigi, tapi ada ini saya ikut," ujar dia.
Marliana mengaku dibantu oleh petugas untuk melakukan pendaftaran. Pasalnya, ia tidak mengerti cara untuk mendaftar pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.
Menurut dia, tidak ada kendala sama sekali dalam pendaftaran pemeriksaan kesehatan gratis. Sebab, semua proses itu seluruhnya dibantu oleh petugas. "(Alurnya) Mudah. Saya tadi baru wawancara, periksa darah, terus ke sini diperiksa ISPA belum," kata Marliana, yang berulang tahun pada 5 Februari itu.
Ia menilai, program yang digagas pemerintah pusat itu sangat bagus. Dengan adanya program itu, masyarakat dinilai dapat mengetahui kondisi kesehatannya. "Bagus lah. Jadi kita kan bisa ngecek diri sendiri. Bisa tahu penyakit. kita apa. Kayak saya sekarang, saya kira ada diabetes, ternyata enggak ada," kata dia.
Bertujuan untuk Deteksi Dini
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, saat ini sudah ada 44 puskesmas di Jakarta yang siap untuk melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis. Setiap puskesmas dibatasi untuk melayani 30 oranh untuk pemeriksaan kesehatan gratis per harinya.
Meski demikian, pada pelaksanaannya di hari pertama, belum banyak warga yang tersosialisasi terkait program tersebut. Pasalnya, rata-rata warga yang datang ke puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan gratis di Jakarta tak sampai 30 orang.
Namun, ia meyakini, ke depannya warga akan makin banyak yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga siap untuk terus melakukan sosialisasi kepada warga terkait program tersebut.
Menurut dia, program itu sangat bermanfaat bagi warga. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, warga dapat tahu penyakit yang ada di dalam tubuhnya.
"Kami bertujuan agar ada deteksi di sini terkait masalah kanker atau penyakit. Nanti setelah itu tahu masalah pengobatannya, kemudian setelah itu tahu bagaimana merawat kesehatan," kata dia.
Namun, ia mengingatkan bahwa pemeriksaan kesehatan itu tidak termasuk dengan pengobatan. Sementara penanganannya terhadap penyakit bisa dilakukan selanjutnya. "Seperti juga yang kemarin juga yang dikatakan Ibu Kepala Kesehatan bahwasanya pemeriksaan ini tidak termasuk untuk pengobatan," kata dia.