Israel-AS Ketar Ketir, Iran Rilis Drone Kamikaze yang Diklaim Belum Pernah Ada di Dunia
Drone ini menemukan dan menghancurkan targetnya dengan AI.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Kementerian Pertahanan Iran telah merilis rekaman yang diklaim sebagai drone kamikaze (bunuh diri) pertama di dunia yang diluncurkan dari kapal selam. Sebuah video singkat yang dirilis dari kantor berita pemerintah menunjukkan sebuah alat pengirim muncul dari bawah air, kemudian meniup hidungnya dan melontarkan drone bernama Hadid 110 tersebut dengan sayap berlipat ke udara, dilansir dari maritime-executive.com.
Kementerian Pertahanan menyatakan, tidak seperti kebanyakan drone, amunisi ini bersifat otonom. Setelah diluncurkan, ia beroperasi tanpa manusia di dalam lingkaran atau kendali jarak jauh manusia. Drone ini kemudian menemukan serta menghancurkan targetnya menggunakan kecerdasan buatan (AI). Hal ini menghilangkan kebutuhan akan sambungan radio ke stasiun kontrol, sehingga mengurangi kerentanan terhadap gangguan elektronik.
Bagi operator Barat, amunisi mematikan yang dikendalikan oleh AI merupakan masalah etika. Meski demikian, AS dan banyak negara lain bergerak maju dengan cepat dalam mengembangkan teknologi ini - yang diawali oleh Ukraina dan Rusia.
Kedua negara yang tengah berkonflik ini memiliki ribuan jam video tempur yang disiarkan oleh operator drone di garis depan di Ukraina. Rekaman tersebut dinilai menjadi kunci untuk melatih model AI tentang cara mengidentifikasi target militer yang sebenarnya.
Iran memiliki program drone yang aktif dan berkembang dengan baik, dan sebelumnya telah menggunakan amunisi jarak jauh untuk menyerang pengiriman. Iran bahkan telah mengubah sebuah kapal kotak kecil menjadi “kapal pengangkut drone” khusus untuk tujuan ini. pasukan proksi di Yaman - kelompok pemberontak Houthi - telah menggunakan ratusan drone yang diluncurkan dari pantai untuk menyerang kapal dagang dan kapal perang Barat di Laut Merah.
Dalam penggunaannya di dunia nyata, drone baru Iran yang diluncurkan dari kapal selam dapat memulai penerbangannya dari posisi lebih dekat dengan target. Kemampuan drone ini pun bisa mengurangi waktu yang tersedia untuk mendeteksi dan mengalahkannya.
Kementerian pertahanan Iran mengklaim bahwa drone baru yang digerakkan oleh kecerdasan buatan tersebut dapat diluncurkan dari kendaraan bawah air otonom (AUV). Ini pun meningkatkan kemampuan intelijen dan menurunkan risiko bagi personel Iran.
Perangkat pengiriman bawah air yang digambarkan dalam video yang dirilis pada Rabu memiliki kemiripan visual dengan AUV kecil berbentuk torpedo milik Iran.
Sebelumnya, Reuters melaporkan, Garda Revolusi Iran telah menerima pengiriman kapal pertama negara itu yang mampu meluncurkan pesawat nirawak dan helikopter di laut, seperti dikutip kantor berita semi-resmi Tasnim pada Kamis.
Di tengah latihan militer yang berlangsung dari awal Januari hingga awal Maret, angkatan bersenjata Iran telah mengungkap persenjataan baru saat Teheran bersiap menghadapi lebih banyak ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
"Garda Revolusi mengambil tindakan untuk mengubah kapal komersial menjadi platform angkatan laut bergerak yang mampu melaksanakan misi pesawat nirawak dan helikopter di lautan," kata Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Alireza Tangsiri.
"Penambahan kapal ini ke armada kami merupakan langkah penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan dan pencegahan Iran di perairan yang jauh dan dalam menjaga kepentingan keamanan nasional kami," tambah Tangsiri.
Shahid Beheshti, bekas kapal kontainer, dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 180 meter (590 kaki). Kapal ini mampu beroperasi tanpa pengisian bahan bakar hingga satu tahun, lapor Tasnim. Kapal ini berbeda dari kapal perang Garda Revolusi sebelumnya karena dapat meluncurkan dan mengambil drone yang lebih besar seperti Qaher, versi drone mini dari jet tempur lokal.
Kapal perang ini juga menampung pesawat serang cepat dan kapal selam tak berawak, selain rudal jelajah antikapal jarak pendek. Bulan lalu, angkatan laut konvensional Iran menerima kapal intelijen sinyal pertamanya.