Strategi NasDem Gaet Anak Muda All Out Bangun Politik
NasDem optimistis pemuda akan banyak mewarnai pembangunan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda selalu menjadi penentu suatu gerakan, apakah akan maju atau sebaliknya. Bung Karno dulu pernah berkata, berikan sepuluh pemuda, maka dunia akan berguncang.
Segala optimisme mengenai pemuda bukanlah sekadar isapan jempol. Kondisi demografi Bangsa Indonesia di masa yang akan datang akan didominasi pemuda. Mereka yang berusia produktif, mulai belasan tahun hingga 60 tahunan akan menjadi kelompok mayoritas dalam bonus demografi. Artinya, merekalah yang akan mewarnai dinamika bangsa ini. Kondisi bonus demografi demikian hanya terjadi sekali dalam sebuah siklus peradaban.
Untuk memanfaatkan kondisi bonus demografi semacam itu, tentu diperlukan upaya strategis menyiapkan pemuda menjadi generasi penerus bangsa. Partai NasDem meluncurkan program Remaja Bernegara (RBN) Model Parlemen untuk Remaja yang menjadi Simulasi Express nomor 1 di Indonesia. Program ini diharapkan dapat membuat generasi muda melek politik.
Kegiatan itu dibuka Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem, Saan Mustopa (Kang Saan) di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2/2025). Dalam sambutannya, Kang Saan mengatakan program ini bertujuan mengenalkan dunia politik kepada generasi muda dengan cara yang edukatif dan inspiratif.
"Ini langkah penting dalam menyiapkan wajah Indonesia 20 tahun ke depan. Jadi kita siapkan dari sekarang," kata Saan, Sabtu (15/2/2025).
Saan meyakini memperkenalkan politik lebih dini kepada para generasi muda sangat penting. Saan berharap dengan adanya RBN para generasi muda tidak hanya memahami politik di permukaannya saja yang kerap kali tergambarkan sebagai sesuatu yang kotor dan penuh intrik.
Saan menyoroti berbagai survei yang menunjukkan lembaga politik masih memiliki citra negatif di mata publik.
"Karena itu melalui program ini, NasDem ingin memperkenalkan politik secara lebih utuh bukan sekadar hiruk-pikuk perebutan kekuasaan, tetapi juga bagaimana politik memiliki dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan, kesehatan, pangan, hingga lapangan kerja," ujar Saan.
Saan juga mengutip pesan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, tentang pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun bangsa. Saan menegaskan kesadaran untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar harus ditanamkan sejak dini.
"Kita ingin memberikan kesadaran kepada anak-anak muda agar mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga mulai peka terhadap kehidupan sehari-hari," ucap Saan.
Melalui program RBN ini, NasDem berharap melahirkan generasi baru yang memiliki kepedulian dan wawasan politik sejak dini. Dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, Saan optimistis akan ada lulusan dari program ini yang menjadi pemimpin baik sebagai anggota DPR, kepala daerah, maupun profesional di berbagai bidang.
"Jadi sekali lagi kita berharap bahwa RBN ini benar-benar melahirkan generasi muda untuk sepuluh dua puluh tahun yang akan datang dan menjadi harapan sesuai dengan cita-cita Partai NasDem," ujar Saan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Teknis Remaja Bernegara, Latifah Anshori menyebut program ini akan berlangsung setiap hari sabtu. Kuota setiap sesi menampung 30 peserta. Tapi baru dua hari dibuka pendaftaran sudah 480 peserta yang mendaftar.
"Target kami mampu menjangkau 1035 peserta yang berpartisipasi dalam pelaksanaan remaja bernegara dalam setahun kedepan," ujar Latifah.
Latifah mengatakan kesempatan ini merupakan momen langka bagi pelajar dan generasi muda untuk memahami cara kerja berpolitik dan berdemokrasi.
"Harapannya dalam 10 hingga 20 tahun kedepan, Indonesia bisa tercerahkan dengan generasi mudanya. Remaja Bernegara ini sebagai bekal ilmu bagi peserta yang punya impian menjadi politisi," ujar latifah.