Presdir PTFI: Smelter Freeport Gresik Operasi Kembali Akhir Juni 2025
PTFI akan memulai produksi bertahap dengan kapasitas 40 persen dari total.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan bahwa smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, bakal beroperasi kembali pada akhir Juni 2025. Dia memastikan bahwa smelter tersebut akan mulai berproduksi kembali pada minggu keempat bulan Juni 2025.
"Oh akan bisa operasi kira-kira akhir Juni (2025)," kata Tony ditemui seusai menghadiri Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Dalam prosesnya, PTFI akan memulai produksi secara bertahap dengan kapasitas sekitar 40 persen dari total kapasitas smelter yang ada di Gresik. Selanjutnya, kapasitas produksi akan terus ditingkatkan hingga mencapai 100 persen pada bulan Desember 2025, sesuai dengan rencana yang ditargetkan perusahaan itu.
"Dan itu secara bertahap. Mulai dengan 40 persen, nanti 100 persennya di bulan Desember tahun ini," ucap dia.
Ia juga menuturkan bahwa rencana ini telah disampaikan secara langsung kepada pemerintah. "Rencana kami, udah kami sampaikan kepada pemerintah," jelas Tony.
Sebelumnya, terjadi kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter PTFI yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada 14 Oktober 2024 sekitar pukul 17.45 WIB. Dalam kesempatan terpisah, Tony menyatakan penerapan keselamatan kerja hingga adanya sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Hal itu merupakan kunci dalam cepatnya menangani kebakaran yang menimpa Common Gas Cleaning Plant, Smelter PTFI, di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur.
“Saya melihat langsung bagaimana situasi terkini di lokasi kebakaran. Fokus kami saat ini adalah proses asesmen berjalan lancar dan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Tony Wenas, di Gresik, Jawa Timur, Rabu (23/10/2024).
Tony menjelaskan aspek safety merupakan poin pertama dari nilai-nilai perusahaan yang wajib dijunjung tinggi seluruh karyawan dan kontraktor PTFI, yaitu Safety, Integrity, Commitment, Respect, Excellence (SINCERE).
Ia memastikan seluruh karyawan dan kontraktor menjalankan dan menjadikan safety sebagai pedoman, sehingga ketika terjadi insiden di tempat kerja tidak ada korban jiwa.
Selain itu, safety juga telah dilakukan oleh PTFI sejak awal 2024 PTFI, yaitu melaksanakan semua tahapan commissioning termasuk menerapkan beberapa kali tahapan pengujian.
Bahkan, PTFI pun sudah melewati tahapan trial and error selama beberapa bulan dari mulai Juni untuk memastikan smelter PTFI dapat beroperasi dengan aman dan optimal.
“Artinya setiap tahapan kami lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan. Dari kejadian ini Freeport Indonesia akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” katanya pula.
Selain safety, Tony mengatakan kunci dari keberhasilan penanganan kebakaran ini adalah adanya kerja keras Tim Tanggap Darurat PTFI yang bergerak cepat dan tepat.
“Seluruh tim terkoordinasi dengan baik sebagai satu kesatuan One Freeport melibatkan tim dari Gresik, Papua, dan Jakarta untuk mengatasi sehingga api berhasil dikendalikan dalam waktu cepat,” katanya.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi dukungan dan gotong royong semua pihak, sehingga proses penanggulangan kebakaran bisa terlaksana secara tepat dan terpadu.
Total sebanyak 45 orang terjun dalam upaya pemadaman api, yaitu terdiri dari Tim Tanggap Darurat PTFI yang didukung Tim Pemadam Kebakaran dari Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, Petrokimia Gresik, JIIPE, Kawasan Industri Maspion, dan segenap aparat keamanan.