Diresmikan Prabowo, Ini Posisi Danantara di Antara SWF Raksasa di Dunia
Danantara berpotensi menjadi salah satu SWF terbesar di dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto telah resmi meluncurkan sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia yakni BPI Danantara. Lembaga pengelola dana investasi negara itu akan menaungi BUMN dan Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan SWF Indonesia bentukan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Danantara pun diproyeksikan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14.611 triliun. Dengan demikian, Danantara berpotensi menjadi salah satu SWF terbesar di dunia.
Lantas, bagaimana posisi Danantara di antara SWF raksasa yang sudah ada lebih dulu? Berikut ini adalah daftar 10 SWF terbesar di dunia yang dikutip dari Statista berdasarkan data per April 2024.
1. Norway Government Pension Fund Global: 1.631 miliar dolar AS (total aset)
2. China Investment Corporation: 1.350 miliar dolar AS
3. SAFE Investment Company: 1.090 miliar dolar AS
4. Abu Dhabi Investment Authority: 993 miliar dolar AS
5. Public Investment Fund: 925 miliar dolar AS
6. Kuwait Investment Authority: 923,45 miliar dolar AS
7. GIC Private Limited: 770 miliar dolar AS
8. Qatar Investment Authority: 526,05 miliar dolar AS
9. Hong Kong Monetary Authority Investment Portfolio: 514,22 miliar dolar AS
10. Temasek Holdings: 492,21 miliar dolar AS
Dengan data ini, artinya Danantara bisa merangsek masuk ke peringkat ke-7 SWF terbesar di dunia dengan dana kelolaan 900 miliar dolar AS.
Presiden Prabowo sudah menandatangani Keppres Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana dari BPI Danantara.
"Pada hari ini, Senin 24 Februari 2025, saya Presiden RI menandatangani UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menandatangani Keppres Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
"Saya juga menandatangani Keppres No. 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Daya Anagata Nusantara, Danantara Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo kemudian mengambil pena yang berada sisi kanannya untuk menandatangani dokumen yang ada di hadapannya. Prabowo kemudian mengucapkan bismillah sebelum menandatangani ketiga dokumen tersebut.
“Bismillah,” ucap Prabowo sambil mengangkat penanya untuk menandatangani dokumen pertama.
“Bismillah,” ucap Prabowo lagi saat beralih ke dokumen selanjutnya.
Dalam melaksanakan pengelolaan modal dan realokasi modal, Danantara akan diawasi langsung oleh Presiden RI dibantu Dewan Pengawas (yang diketuai Menteri BUMN) dan Dewan Penasehat.
Danantara akan berinvestasi ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, dan industri hilir, yang diharapkan akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen.
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Danantara; dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani menjadi Kepala Badan Pelaksana.