Bulan Ramadhan, Kesempatan Akrabkan Diri dengan Alquran

Bila sebelumnya sesekali mengaji, inilah kesempatan untuk kembali pada Alquran.

pxhere
Ilustrasi Alquran
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain bisa memberikan syafaat bagi yang membacanya pada hari kiamat kelak, menurut Rasulullah SAW, setiap ayat Alquran yang dibaca oleh seorang Mukmin memiliki ganjaran pahala yang sangat besar.

Baca Juga


Berkaitan dengan ini Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka ia mendapat hasanah (kebaikan) dan tiap-tiap hasanah mempunyai pahala berlipat sepuluh kali. Saya tidak mengatakan alif-lam-mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf" (HR Tirmizi).

Karena itu, bersungguh-sungguhlah untuk memperbanyak membaca Alquran. Lebih-lebih lagi dalam bulan suci Ramadhan yang di dalamnya Alquran diturunkan.

Sebab, membaca Alquran dalam bulan ini mempunyai keutamaan yang melebihi bacaan pada bulan-bulan lain. Bahkan, dahulu malaikat Jibril biasa datang kepada Rasulullah SAW setahun sekali untuk memperdengarkan bacaannya kepada beliau dan mendengarkan bacaan beliau, dan dia (malaikat Jibril) melakukan hal ini dua kali dalam setahun, yakni pada ketika al-Musthafa wafat.

Kebiasaan Rasulullah SAW memperbanyak membaca Alquran di bulan suci Ramadhan ini, diikuti oleh para ulama terkemuka. Imam az-zuhri misalnya. Apabila bulan suci Ramadhan tiba, ia berkata, "Bulan ini adalah bulan membaca Alquran dan memberi makan orang lain."

Imam az-Zuhri juga menyatakan, tiada amalan pada bulan Ramadhan yang lebih baik setelah amalan puasa dari tilawatul quran (membaca Alquran).

Imam Malik, apabila telah datang bulan suci Ramadhan, meninggalkan membaca hadis dan majelis ilmu. Ia hanya fokus pada membaca Alquran.

Demikian pula Qatadah, ia biasa mengkhatamkan Alquran seminggu sekali selama hidupnya, tetapi pada bulan Ramadhan ia mengkhatamkannya tiga hari sekali, bahkan pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, ia mengkhatamkan setiap malam.

Ibrahim an-Naha'i pun biasa mengkhatamkan Alquran setiap tiga malam sekali dalam bulan Ramadhan dan pada malam sepuluh yang terakhir ia mengkhatamkannya setiap dua hari sekali. Sedangkan al-Aswad biasa mengkhatamkan Alquran setiap dua malam sekali pada setiap bulan.

Bulan Ramadhan, merupakan saat yang tepat untuk mentadabburi (memperdalam) Alquran. Karena, pada bulan inilah, Alquran pertama kali diturunkan oleh Allah.

Tidak terlalu menjadi soal, apakah seseorang sudah lancar atau masih belajar untuk membaca Alquran. Sebab, ikhtiar untuk dapat mengaji Kitabullah secara baik pun ada pahalanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang yang membaca Alquran dengan mahir adalah bersama malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tergagap dan susah membacanya, baginya dua pahala" (Muttafaqun 'alaih).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler