Isi Ramadhan dengan Kesibukan Membaca Alquran

Kita disunahkan untuk meneladan cara Rasulullah dalam membaca Alquran.

dok. Republika
Ilustrasi Membaca Alquran
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyibukkan diri dengan membaca Alquran termasuk ibadah yang paling utama. Apalagi, bila dilakukan pada Ramadhan, bulan yang di dalamnya kitab suci umat Islam ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga


Alquran adalah kalamullah. Kitab ini menjadi sumber hukum Islam. Alquran sebagai petunjuk bagi manusia agar mereka dapat membedakan antara yang hak (benar) dan yang batil (salah).

Allah SWT berfirman, yang artinya, "Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia serta sebagai penjelasan dari petunjuk itu dan pembeda antara hak dengan batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaknya (wajib) ia berpuasa" (QS Al-Baqarah: 185).

Rasulullah saw pernah berpesan kepada Abu Dzar agar senantiasa membaca Alquran. Sabda beliau, ''Hendaklah engkau membaca Alquran, karena itu akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan tabungan bagimu di langit.'' (HR Ibnu Hibban).

Rasulullah SAW juga selalu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk membaca Alquran dengan baik. Kita disunahkan untuk meneladani cara Rasulullah dalam membaca Alquran.

Beliau senantiasa membaca Alquran dengan tartil, yakni tidak terburu-buru. Bahkan, beliau memperjelas huruf per huruf dan menghentikan bacaan seayat demi seayat.

Manakala menemukan ayat-ayat doa, beliau berdoa, menemukan ayat-ayat istighfar beliau ber-istighfar, menemukan ayat-ayat sajdah, beliau pun bersujud. Demikianlah Rasulullah dalam bertadarus Alquran dan kita dituntut meneladaninya.

Tadarus Alquran yang dianjurkan untuk dipersering pada bulan suci ini. Bukan sekadar membaca, tetapi juga memahami kandungan Alquran.

Diharapkan, bila selesai Ramadhan, kaum Muslimin dapat mengimani dan memahami benar apa-apa yang dikabarkan, diperintahkan, dan dilarang Allah SWT--sebagaimana dijelaskan dalam Alquran.

Seperti diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW berpesan, ayat-ayat Alquran yang dibaca kelak akan menjadi saksi bagi seorang Mukmin di akhirat. Alquran dapat menjadi penolong atau pemberi syafaat yang mengantarkan pembacanya ke dalam surga. Namun, bila selama di dunia orang jarang membacanya, Alquran pun akan menjadi saksi bahwa ia tidak pernah dibaca oleh Mukmin itu.

Rasulullah SAW bersabda: “Dan Alquran itu menjadi bukti yang mendukungmu atau menentangmu” (HR Muslim) .

Diharapkan, dengan keimanan dan pemahaman kaum Muslimin ini akan menjadi kekuatan dahsyat dalam diri mereka untuk berupaya mematuhi apa-apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT.

Dengan demikian pada bulan yang penuh berkah ini mari kita kembali membuka lembaran-lembaran Wahyu Ilahi. Membacanya, merenunginya, memahaminya, dan mengaplikasikannya dalam menjalani kehidupan yang fana ini.

Infografis Cara Mudah Khatam Alquran Selama Ramadhan - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler