Pemulihan Akses Jalan di Bogor Akibat Banjir Ditargetkan Selesai Sebelum Idul Fitri
Sedikitnya ada 7 unit jembatan di Cisarua rusak bahkan hilang akibat banjir:
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah untuk memulihkan akses jalan yang terputus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat banjir bandang yang merusak jembatan penghubung. Dengan menargetkan jalan dapat dilintasi kendaraan sebelum Lebaran atau Idul Fitri 1446 Hijriyah, BNPB berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses perbaikan.
"BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa pekan lagi Hari Raya Idul Fitri akan tiba," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor pada Senin (3/3/2025) diketahui bahwa sedikitnya ada tujuh unit jembatan di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor rusak berat, bahkan hilang setelah dihantam arus deras banjir bandang. BNPB akan meminta Markas Besar TNI supaya mengerahkan personel untuk membantu membangun jembatan rangkaian baja (Bailey) sehingga, jalan yang jembatannya putus itu bisa kembali dilintasi masyarakat. Kepala BNPB optimistis pembangunan jembatan Bailey oleh personel TNI tersebut dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga pekan ke depan.
"Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” kata Suharyanto yang meninjau salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor itu.
Adapun tim Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melaporkan bahwa banjir bandang dengan arus yang sangat deras hingga setinggi pintu rumah warga itu melanda Kecamatan Cisarua dan sekitarnya pada Minggu (2/3/2025) malam. Meluapnya air aliran Sungai Cimanceri setelah diguyur hujan berintensitas deras dan berdurasi lama diyakini menjadi pemicu banjir yang menimbulkan dampak cukup signifikan ini.
Data sementara yang dihimpun oleh tim BNPB menyatakan bahwa jumlah korban terdampak sebanyak 381 keluarga atau 1.399 orang warga. Dimana 346 orang korban di antaranya mengungsi, dan satu orang warga hilang terseret banjir dan dalam proses pencarian setidaknya sampai dengan Senin (3/3/2025) petang.