Raja Penguasa Bumi Ada 4: Dua Muslim Sedangkan Sisanya Kafir, Siapa Kerajaannya Teratas?

Kekayaan Nabi Sulaiman tidak terbatas

MgIt03
Ilustrasi. Kekayaan Nabi Sulaiman tidak terbatas
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran adalah indikasi yang jelas tentang kebesaran, kemegahan dan luasnya kerajaan Nabi Sulaiman, dan bahwa tidak ada seorang pun setelahnya yang akan memiliki hal yang sama.

Dalil Alquran sudah cukup sebagai hujjah, dan jika ditentang oleh lawan, maka tidak ada nilainya, tidak diindahkan, dan tidak dijadikan sandaran.

Telah diriwayatkan oleh para ulama yang menguatkan hal ini, sebagaimana yang disebutkan Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiya’, dari Mujahid dan yang lainnya. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Qutaibah dalam Ma'arif atas otoritas Wahab bin Munabbih.

ملك الدنيا فيما ذكروا أربعة: مؤمنان وكافران: فالمؤمنان: ذو القرنين، وسليمان. والكافران: النمرود، وبختنصر

“Raja dunia, menurut mereka, ada empat yaitu dua orang mukmin dan dua orang kafir. Dua orang beriman yaitu Dzulqarnain dan Sulaiman. Dan dua orang kafir yakni Namrud dan Bakhtinazar.”

BACA JUGA: Tumben Israel Mau Gencatan Senjata Ramadhan, Ternyata Ini ‘Udangnya’ yang Ditolak Hamas

Imam Thabrani meriwayatkan dalam riwayatnya dari Ibnu Abbas, Ibnu Masud, dan beberapa orang dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

كانت الملوك الذين ملكوا الأرض كلها أربعة: نمرود، وسليمان بن داود، وذو القرنين، وبختنصر

“Raja-raja yang memerintah atas seluruh bumi ada empat orang: Namrud, Sulaiman bin Daud, Dzulqarnain, dan Bakhtinazar.”

Penelusuran jejak Nabi Sulaiman (ilustrasi) - (republika)

Lantas dari sekian raja yang pernah berkuasa di muka bumi tersebut, kerajaan siapakah yang paling besar?

Alquran mengabadikan bahwa kerajaan Sulaimanlah yang paling besar dan melintasi batas wilayah baik alam jin dan manusia. Ini sebagaimana diabadikan dalam Alquran berikut ini:

Pertama, QS al-Anbiya’ 81-82

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَنْ يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ

Baca Juga



“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu."”

Kedua, al-Naml 16-17

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ ۖ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).”

Ketiga, Saba’ 12-13

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۖ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ ۖ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.”

BACA JUGA: Mengapa para Pembenci Membakar Alquran dan Justru yang Terjadi di Luar Dugaan?

Keempat, Shad ayat 35-39 

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ هَٰذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahapemberi. Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam. Dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab." (QS Shad 35-39).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler