Pernah Dibongkar Total pada 2023, Praktik Prostitusi Gang Royal Merebak Lagi
Satpol PP Jakbar melakukan penertiban Gang Royal pada Selasa malam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik prostitusi liar yang berada di Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat kembali merebak setelah bangunan yang yang digunakan oleh para pekerja seks komersial (PSK) sudah dibongkar total pada 2023 lalu. Pantauan di lokasi pada Selasa (11/3/2024) malam sekira pukul 23.00 WIB, puluhan PSK berlarian melarikan diri saat petugas Satpol PP Jakarta Barat melakukan penertiban.
Sebagian dari mereka berlarian tak tentu arah melewati rel kereta api, sebagian lagi berdesakan memasuki salah satu ruangan bagian tengah bangunan panjang di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut. Ruangan itu nampaknya memiliki lantai bawah yang terhubung dengan pintu menuju Gang Royal, akses keluar para PSK untuk kabur dari petugas.
Dari wajah para PSK yang berdesakan memasuki ruangan tersebut, nampak mereka berusia remaja hingga lansia. Mereka juga nampak kesal dengan sorotan kamera para awak media.
"Aduh, kenapa divideoin, kenapa divideoin," kata para PSK sambil menutup wajah mereka.
Beberapa PSK yang berhasil mencapai jalanan pun beramai-ramai melompati pagar untuk segera menjauh dari kejaran petugas. Tak hanya itu, sejumlah pria berpakaian sipil pun nampak berusaha melindungi para PSK dan mengarahkan mereka menuju akses keluar dari lokasi prostitusi di pinggir rel kereta tersebut.
Adu mulut antara pria-pria pelindung PSK dengan awak media pun sempat terjadi. "Loe, kenapa divideoin. Hapus enggak videonya," kata salah satu pria dengan nada tinggi.
"Kenapa kalau divideoin? Kita dari media," kata awak media menjawab.
Seketika pria itu menjauh, bergabung bersama para PSK yang berusaha kabur dan seketika menghilang dari lokasi. Selain itu, sejumlah pedagang kopi di depan bangunan prostitusi juga nampak cemas. Dengan cepat mereka mengemas barang dagangan mereka, lalu kabur bersama para PSK.
Adapun para PSK menggunakan kedok 'warung kopi' untuk menyamarkan kegiatan prostitusi di dalamnya. Kedok tersebut telah digunakan sebelum pembongkaran pada 2021, pembongkaran total pada 2023 dan kini saat bangunan itu berdiri kembali.
Akibat banyak PSK yang berhasil kabur, hanya beberapa PSK yang diangkut Satpol PP menuju Dinas Sosial setempat. Kendati demikian, petugas telah memastikan lokasi tersebut sudah bebas dari kegiatan prostitusi, setidaknya pada malam Selasa (11/3/2023) hingga Rabu dini hari.
Pemkot Jakarta Barat meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk ikut terlibat dalam penyelesaian masalah prostitusi liar di Gang Royal, Tambora. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto menyebutkan PT KAI sebagai pemilik aset perlu menutup tempat tersebut secara permanen agar tidak dapat diakses oleh masyarakat.
"Kami mengharapkan dari pemilik aset untuk bisa melakukan pemagaran yang masif atau tembok beton yang lebih kelihatan, sehingga tidak bisa digunakan masyarakat untuk melintas atau menggunakan hal yang negatif," kata Agus usai penertiban PSK di Jakbar, Selasa (11/3/2025) malam.
Hal itu lantaran bangunan yang dijadikan tempat para PSK beroperasi juga berdempetan dengan rel kereta api. Menurut Agus, penutupan lokasi tersebut secara permanen dapat menghentikan praktik prostitusi liar di tempat itu.
"Selain itu kan karena itu sangat berbahaya. Ada jalur lintas kereta api, instalasi listrik dan sebagainya," ujarnya.
Dia berpendapat kembali berdirinya bangunan prostitusi liar berkedok warung kopi di Gang Royal usai pembongkaran total pada 2023 lalu karena mudahnya akses menuju lokasi tersebut. Selain itu, penerangan yang redup di aset milik PT KAI tersebut, membuat praktik prostitusi liar semakin merebak.
"Kita sudah koordinasi dengan PT KAI, tapi belum ada tindak lanjut. Harapan kami pemilik aset tentunya bisa melakukan bangunan fisik yang lebih pasif," tutur Agus.