Ini Profil Tiga Polisi yang Gugur Saat Gerebek Judi Sabung Ayam Diduga Milik Anggota TNI
Tiga polisi yang gugur saat penggerebekan lokasi judi sabung ayam diautopsi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan, tiga polisi yang gugur di Kabupaten Way Kanan saat penggerebekan lokasi judi sabung ayam dalam proses autopsi. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun, mengatakan, jenazah tiga polisi gugur di Way Kanan kini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
"Untuk perkembangan kasus ini akan dilanjutkan setelah autopsi," katanya di Bandarlampung, Selasa (18/3/2025).
Adapun profil dari ketiga Personel Polri yang gugur saat bertugas yakni Bripka Petrus Apriyanto lahir 16 Maret 1985, Diktuk Bintara 2005, Naik Pangkat Bripka pada 2019, jabatan terkahir Banit Binmas Polsek Negara Batin Polres Way Kanan.
Bripda M Ghalib Surya Ganta, SH lahit 23-Februari 2002, Diktuk Bintara 2021, jabatan terakhir Ba Satreskrim Polres Way Kanan.
Iptu Lusiyanto, SH lahir 05 Juni 1972, Diktuk Bintara 1994. Diktuk Perwira Pag pada 2018, jabatan terkahir Ps Kapolsek Negara Batin Polres Way kanan. Riwayat Dikbang terakhir, Dik perwira pertama dasar reskrim 2020.
Kombes Yuni mengungkapkan bahwa Polri berduka mendalam atas gugurnya Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Nanta saat bertugas.
"Sejauh ini Polda Lampung dan Polres Way Kanan telah memberikan dukungan dan bantuan terhadap Polres Way Kanan terkait tiga anggotanya yang gugur," kata dia.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ketiga jenazah anggota Polri yang meninggal dunia saat penggerebekan pada lokasi sabung ayam tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung pada Selasa Pukul 01.52 WIB. Ketiganya dibawa oleh tiga mobil ambulans dan langsung menuju instalasi forensik RS Bhayangkara Polda Lampung untuk autopsi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari mengatakan bahwa ketiga korban mengalami luka tembak di bagian kepala yang dilakukan oleh orang tidak dikenal.
Kombes Yuni menjelaskan bahwa penembakan tersebut terjadi saat 17 personel Polri dari Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam pada Senin (17/3/2025). Ketika berada di tempat kejadian perkara (TKP), langsung ditembaki oleh orang tak dikenal.
"Dari peristiwa tersebut, tiga personel Polri gugur dalam tugas. Kemudian Polda Lampung berfokus mengamankan anggota lainnya," kata dia.
Kronologi
Kombes Yuni mengatakan, sebelum kejadian nahas tersebut, pada Senin (17/3/2025) sore, sebanyak 17 personel dari Polres Waykanan mendatangi lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik.
Kedatangan anggota kepolisian tersebut dikatakan untuk membubarkan arena perjudian tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara penggrebekan. “Namun saat personel Polri mendatangi tempat kejadian perkara yang merupakan lokasi tempat perjudian sabung ayam, langsung ditembaki,” ujar Kombes Yuni.
Dari penjelasan Kombes Yuni, pelaku penembakan adalah orang yang tak dikenal. “Penembakan dilakukan oleh orang tidak dikenal. Sehingga tiga personel gugur dalam tugas,” terang dia.
Akan tetapi dalam laporan gabungan yang diterima para wartawan disebutkan, penggrebekan lokasi perjudian sabung ayam tersebut dipimpin oleh Ipda Engga dengan bantuan anggota Sat Samapta, serta sejumlah personel dari Polsek Negara Batin. Dari laporan tersebut diketahui pemilik tempat judi sabung ayam tersebut adalah anggota TNI.
“Ijin melaporkan Jenderal. Pada hari Senin, 17 Maret 2025 Pukul 16.50 WIB, Polres Way Kanan melakukan penggerebekan Sabung Ayam (milik anggota tni Sdr. KOPKA BASAR dan PELTU Lubis ) di Kampung Karang Manik Kec. Negara Batin Kab. Way Kanan, di pimpin oleh IPDA ENGGA dan di back up oleh anggota Sat Samapta beserta Kapolsek beserta anggota Polsek Negara Batin,” ujar dalam laporan tersebut.
Dari laporan tersebut diketahui tiga personel anggota kepolisian meninggal dunia. “Adapun korban, sebagai berikut: Kapolsek IPTU LUSIYANTO, BRIPKA PETRUS, BRIPDA GHALIB,” tulis laporan tersebut.
Terkait dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kejadian itu sudah didengar oleh Kodam II Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kapendam Sriwijaya Kolonel (Inf) Eko Syah Putra Siregar mengatakan, internalnya sedang mengecek kebenaran kejadian tersebut. Termasuk dikatakan dia, untuk mengecek benar atau tidaknya keterlibatan anggota militer dalam bisnis judi tersebut.
"Bahwa informasi yang ada sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan labih lanjut di lapangan," ujar Kolonel Eko saat dikonfirmasi Republika dari Jakarta, Senin (17/3/2025).
Dia memastikan akan ada sanksi tegas terhadap anggota militer yang terlibat dalam kejadian tersebut. "Untuk nantinya apabila ada keterlibatan oknum (TNI) kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan," ujar dia.