Festival Balon Dinilai Ganggu Keselamatan Penerbangan Arus Mudik-Balik Lebaran

Ada potensi ancaman keselamatan penerbangan akibat penyelenggaraan festival balon.

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung menyaksikan pegiat balon udara yang tengah mengembangkan balon udaranya pada Festival Balon Wonosobo di Summarecon Mall Bandung, Jawa Barat, Ahad (25/8/2024). Sebanyak 11 pegiat balon udara mengikuti Festival Balon Wonosobo di Bandung yang digelar dalam rangka memeriahkan Festival Kuliner Bandung bertema Jelajah Kuliner Asia.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Festival balon udara yang digelar di beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng), terutama di Wonosobo, dinilai dapat mengganggu penerbangan selama arus mudik-balik Lebaran. Pemerintah diminta menanggapi potensi ancaman keselamatan itu dengan serius.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, mengakui potensi ancaman keselamatan penerbangan akibat penyelenggaraan festival balon. "Bagaimana kita mengamankan objek-objek terbang, termasuk potensi festival balon, itu sudah kita koordinasikan dengan pihak kepolisian, baik itu di area Wonosobo, kemudian Pemalang, maupun Temanggung, sehingga itu tidak mengganggu penerbangan," kata Fajar ketika diwawancara soal persiapan Bandara Ahmad Yani Semarang menghadapi arus mudik dan balik Lebaran, Rabu (19/3/2025).

Fajar menambahkan, soal festival balon, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait, termasuk Airnav. "Kemarin kita melaksanakan rapat dengan provinsi di kantor gubernur, (festival balon) itu juga menjadi atensi dari Gubernur," ucapnya.

Menurut Fajar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi langsung menginstruksikan para kepala daerah yang di wilayahnya mengagendakan penyelenggaraan festival balon agar mereka berkoordinasi. "Salah satunya adalah bahwa balon itu harus terikat, jadi enggak boleh lepas. Itu salah satu upayanya, termasuk nanti juga akan ada pengawasan dari kita semua," ujarnya.

Pada Selasa (18/3/2025) lalu, Ahmad Luthfi menerima kunjungan General Manager Airnav Cabang Semarang, Rita Nurharyanti, di kantornya. Dalam pertemuan itu, Rita menyampaikan kekhawatirannya perihal penerbangan balon yang dapat mengganggu perjalanan udara.


"Beliau sangat support dan akan memberikan arahan kepada seluruh aparat terkait pengendalian laporan-laporan balon liar," kata Rita.

Rita menambahkan, pihaknya juga menampung aduan masyarakat jika mereka menemui adanya penerbangan balon-balon liar. Dia mengatakan akan langsung menindaklanjuti laporan tersebut. 

"Ini sangat membantu bagi kami menciptakan keselamatan penerbangan di wilayah Airnav Jawa Tengah tentunya dan seluruh penerbangan di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu Ahmad Luthfi mengungkapkan, penyelenggaraan festival balon udara dalam rangka memeriahkan momen Lebaran telah menjadi tradisi di beberapa kabupaten/kota di Jateng, seperti di Wonosobo, Banjarnegara, Kota Pekalongan, dan beberapa daerah lainnya. Namun dengan adanya kekhawatiran terkait terganggunya lalu lintas penerbangan, Luthfi sudah mengimbau agar festival tersebut dapat diselenggarakan secara aman. "Kita edukasi bahwa festival (balon) itu akan pakai tali," kata Luthfi.

Dia pun sudah meminta jajaran Polri dan TNI di wilayah Jateng untuk mengawasi penyelanggaraan festival balon di beberapa daerah di provinsi tersebut. "Dengan begitu tanpa mengurangi kearifan lokal dengan lomba balon dengan safety ditali, maka yang lain harus kita tertibkan untuk tidak dilepas secara liar karena itu mengganggu penerbangan," ucapnya.

Luthfi mengaku menerima laporan dari Airnav bahwa sepanjang 2024 terdapat 14 balon udara liar yang terbang di wilayah Jateng. Balon tersebut tersebar di sejumlah wilayah dalam rentang waktu berbeda. Balon-balon ditemukan antara lain di Boja (Kendal), Weleri (Kendal), Kabupaten Pekalongan, dan terbanyak di Kabupaten Batang.

Digelar di 16 Titik

Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mengumumkan akan menggelar festival balon di 16 titik di wilayahnya. Namun karena mempertimbangkan faktor keamanan, balo-balon tidak akan diterbangkan secara bebas, melainkan ditambat.

"Kini penerbangan balon udara di Wonosobo tidak bisa dilakukan secara bebas. Balon udara hanya boleh diterbangkan dengan cara ditambatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, dalam keterangan yang dipublikasikan di situs resmi Visit Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025) pekan lalu.

Agus mengungkapkan, Festival Balon Karangluhur dan Festival Balon Bojasari Kertek batal dilaksanakan karena beberapa faktor. Sementara Festival Balon Wringinanom tetap berlangsung,  tetapi hanya satu hari yakni pada 5 April 2025.

Berikut daftar festival balon yang bakal digelar di 16 titik di Kabupaten Wonosobo.

1. Festival Balon Candiyasan Kertek (1-2 April 2025)

2. Festival Balon Semayu Selomerto (1-2 April 2025)

3. Festival Balon Kembaran Kalikajar di Lapangan Kembaran Kalikajar (1-4 April 2025)

4. Festival Balon Jogoyitnan Wonosobo (1 April 2025)

5. Festival Balon Mirombo Wonosobo (2 April 2025)

6. Festival Balon Simbang Kalikajar (2-5 April 2025)

7. Festival Balon Limbangan Mudal Mojotengah (3 April 2025)

8. Festival Balon Mendolo Bumireso Wonosobo (3 April 2025)

9. Festival Balon Lamuk Kalikajar (3-5 April 2025)

10. Festival Balon Reco Kertek (3-4 April 2025)

11. Festival Balon Tanjungsari Land Sapuran (3-4 April 2025)

12. Festival Balon Jaraksari Wonosobo (4 April 2025)

13. Festival Balon Wringinanom Kertek (5 April 2025)

14. Festival Balon Kaliasem Gondang Watumalang (4-5 April 2025)

15. Festival Balon Tempel Kalikajar (5 April 2025)

16. Puncak Festival Mudik di Alun-Alun Wonosobo (6 April 2025).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler