Houthi Serang AS, Trump: Iran akan Tanggung Jawab, dan Konsekuensi Itu Berat!

Trump sebut setiap tembakan dari Houthi akan dianggap sebagai tembakan dari Iran.

AP Photo/Osamah Abdulrahman
Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi anti-AS. dan unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, Senin, 17 Maret 2025.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (17/3) memperingatkan Iran akan bertanggung jawab secara langsung atas setiap serangan berikutnya yang dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman. Pernyataan Trump disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah.

Baca Juga


Di tengah serangan balasan antara militer AS dan kelompok Houthi, Trump menuduh Iran mengendalikan 'setiap langkah' kelompok tersebut serta memberikan dukungan dalam bentuk peralatan militer, pendanaan, dan intelijen.

“Jangan sampai ada yang tertipu! Ratusan serangan yang dilakukan oleh Houthi -- kelompok penjahat yang berbasis di Yaman dan dibenci rakyat Yaman -- semuanya berasal dari dan diciptakan oleh Iran. Setiap serangan atau aksi balasan lebih lanjut oleh ‘Houthi’ akan ditanggapi dengan kekuatan besar, dan tidak ada jaminan bahwa kekuatan itu akan berhenti di situ,” ujar Trump di situs media sosial miliknya.

“Setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi, mulai saat ini, akan dianggap sebagai tembakan yang berasal dari senjata dan kepemimpinan Iran. Iran akan bertanggung jawab dan menanggung konsekuensinya -- dan konsekuensi itu akan sangat berat!” tambahnya.

Pernyataan Trump sejalan dengan pernyataan penasihat keamanan nasionalnya pada Minggu, yang mengatakan bahwa Iran mendanai dan melatih kelompok Houthi serta membantu mereka dalam menyerang kapal perang AS.

 

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi, sedikitnya 53 orang tewas dan 98 lainnya terluka dalam serangan udara AS-Inggris di Yaman pada Sabtu (15/3).

Kelompok Houthi sebelumnya memperingatkan Israel pada 7 Maret agar mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang telah empat hari diblokade atau menghadapi serangan maritim yang diperbarui terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

Sejak akhir 2023, kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, serta Teluk Aden menggunakan rudal dan drone. Mereka mengeklaim aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Serangan kelompok ini sempat dihentikan setelah gencatan senjata diumumkan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina di Gaza pada Januari.

Namun, Houthi mengancam akan melanjutkan serangan setelah Israel kembali memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler