Penasihat Presiden Palestina: Suatu Hari Kita akan Sholat di Masjidil Aqsa

Serangan 7 Oktober dijadikan Israel alasan untuk mengosongkan tanah Palestina.

Rep-Muhyiddin
Mahmoud Al-Habbash, Menteri Kehakiman dan Penasihat Presiden Otoritas Palestina
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kehakiman dan Penasihat Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash mengajak kepada seluruh umat Islam untuk mendukung bangsa Palestina agar bisa tetap berada di Tanah Kelahirannya. Menurut dia, serangan yang terjadi pada 7 oktober 2023 dijadikan alasan oleh Israel untuk mengosongkan tanah Palestina. 

Baca Juga


'"Kami mengajak umat Islam untuk mendukung bangsa Palestina dan mempertahankan bangsa Palestina tetap berada di tanah itu," ujar Mahmoud dalam acara Iftar Talk bertajuk "Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump" yang digelar Institut for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sayangnya, kata dia, negara-negara besar di dunia dan bahkan negara-negara Timur Tengah tidak menunjukkan dukungan terhadap bangsa hal ini. Sehingga, kata dia, hal itu menimbulkan ketidakseimbangan. 

"Satu dolar yang disumbangkan negara barat (untuk Israel) akan menghancurkan, membunuh bangsa Palestina. Tapi satu dolar yang disumbangkan umat Islam (untuk Palestina) akan melindungi bangsa Palestina," ucap Mahmoud. 

Dia mengatakan, umat Islam sebetulnya umat yang besar, kaya, dan kuat. Hanya saja, kata dia, butuh persatuan yang lebih baik untuk membantu Palestina. Menurut dia, jika negara-negara Islam besar seperti Indonesia dapat bersatu dan berkoordinasi, maka akan dapat membentuk koalisi yang kuat. 

"Ada banyak negara-negara Islam besar seperti Indonesia, Pakistan, Turki. Apabila saling berkoordinasi maka akan menjadi umat yang kuat," kata Mahmoud. 

Organisasi Islam termasuk keagamaan, pelajar, ulama, juga mempunyai tugas yang sama untuk menjaga kesadaran pemahaman mengenai pentingnya problem Palestina ini.

"Organisasi-organisasi Islam memiliki tugas menjaga pemahaman dan kesadaran mengenai problem Palestina ini. Tidak boleh ada seorang pun yang mengatakan kami tidak bisa membantu Palestina," jelas Mahmoud. 

Dia pun mengingatkan kepada seluruh umat Islam agar tidak tertipu dengan kampanye-kampanye pendudukan Israel. "Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa bangsa Palestina akan merdeka dan kita akan memiliki negara dan kita suatu hari akan bisa sholat di Masjidil Aqsa," ujar Mahmoud. 

Di acara yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa dukungan terhadap Palestina merupakan satu amanat pendirian Indonesia.

"Masalah Israel Palestina bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri tapi melihat bangsa dunia juga merdeka," ujar Gus Yahya.

Sebab, bangsa Indonesia ini didirikan dengan visi yang terkonseptualisas sangat baik menyangkut masa depan peradaban global. Bangsa Indonesia didirikan tidak hanya pada aspirasi eksklusif. Hal itu eksplisit termaktub di dalam rumusan dokumen fondasional.

"Kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan perikeadilan," kata Gus Yahya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler