Mengapa Dinamakan Masjid Al Aqsa?

Masjid al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam, yakni sebelum pindah ke Ka'bah.

dok wiki
Kompleks Masjid al-Aqsha di Palestina.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Al Aqsa merupakan sebuah masjid bersejarah bagi umat Islam yang terletak di jantung kota al-Quds atau Yerusalem, Palestina. Masjid itu juga adalah bagian dari awal sejarah dimulainya penyebaran agama Islam.

Baca Juga


Meski Allah SWT telah memindahkan kiblat bagi umat Nabi Muhammad SAW ke Ka'bah Masjidil Haram, kaum Muslimin tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjid Al Aqsa. Kitab suci Alquran telah menempatkan masjid tersebut dalam kemuliaan, khususnya pada saat peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui" (QS al-Isra: 1).

Tidak ada catatan pasti mengenai kapan tepatnya dan oleh siapa Masjid Al Aqsa didirikan. Namun, satu riwayat menyebut bahwa Nabi Adam 'alaihis salam adalah yang pertama kali membangun masjid ini. Itu setelah ia membangun Baitullah di Bakkah (Makkah).

Namun seiring perjalanan waktu, bangunan tersebut roboh. Beberapa abad kemudian, Nabi Daud membangunnya kembali. Putranya, Nabi Sulaiman AS, juga menyempurnakan lagi masjid itu.

Adapun sebuah hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dzar dan dikutip oleh al-Alusi menyatakan, Masjid al-Aqsha dibangun oleh Nabi Yakub AS sekitar 40 tahun setelah kakeknya, yakni Nabi Ibrahim AS meninggikan fondasi Ka'bah di Makkah bersama Ismail AS.

Kilas cepat ke masa Rasulullah SAW. Pada tahun 638 M, beberapa tahun setelah wafatnya Nabi SAW, Khalifah Umar bin Khattab untuk pertama kalinya melakukan pengembangan Masjid al-Aqsha.

Pengembangan ini berlanjut sampai pada masa kepemimpinan al-Walid (705 M) yang meliputi kubah masjid atau Qubbat as-Sakhra (The Dome of Rock) dan bangunan di sekelilingnya. Sejak saat itu, renovasi bangunan masjid terus dilakukan.

Mengenai asal muasal nama MasjidAl Aqsa, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama.

Seperti dikutip dari buku Ensiklopedi Islam, sebagian berpendapat bahwa masjid ini disebut aqsha (jauh) karena letaknya yang cukup jauh dari Masjidil Haram di Makkah. Menurut al-Alusi, jarak kedua masjid ini 40 malam perjalanan dengan mengendarai unta.

Sementara pendapat yang lain menyatakan, masjid ini disebut Al Aqsa karena masjid ini bebas dari kotoran. Ini juga menjadi tempat turunnya malaikat, wahyu Allah, serta menjadi kiblat para nabi sebelum Rasulullah SAW.

Bentuk asli bangunan Masjid Al Aqsa berupa serambi kiblat, tidak memiliki lapangan di tengah, sebagaimana masjid pada umumnya.

Walaupun telah beberapa kali mengalami renovasi maupun perbaikan besar-besaran, utamanya setelah gempa besar pada 1916, akan tetapi bentuk bangunan asli tetap dipertahankan.

Rahasia Masjid Al Aqsa - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler