Ramadhan Bulan Tadarus

Pada Ramadhan yang mulia ini, kita dianjurkan untuk banyak bertadarus Alquran.

Darmawan/Republika
ILUSTRASI Mengaji Alquran.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman, yang artinya, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)” (QS al-Baqarah [2]: 185).

Baca Juga


Ramadhan adalah bulan mulia, salah satunya karena di dalamnya Alquran diturunkan. Alquran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia secara umum, seperti disinggung ayat di atas, dan secara khusus bagi kaum yang bertakwa.

“Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS al-Baqarah [2]: 2).

Ini relevan dengan tujuan dari ibadah puasa yang diwajibkan bagi orang-orang yang beriman di bulan Ramadhan, yaitu agar menjadi pribadi-pribadi bertakwa, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS al-Baqarah [2]: 183).

Dengan demikian, di bulan Ramadhan, umat beriman dianjurkan untuk membaca Alquran atau bertadarus. Tadarus berakar dari kata da-ra-sa, yaitu belajar.

Dalam hal ini, tadarus Alquran adalah belajar Alquran. Belajar di sini bukan semata-mata belajar membaca, melainkan juga membaca pesan atau isi yang dikandung Alquran untuk kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat pertama Alquran turun menyuruh umat beriman untuk membaca atau “iqra”. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS al-‘Alaq [96]: 1-5).

Dalam hadis disebutkan, Usman bin Affan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian ialah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya pula (kepada orang lain)” (HR al-Bukhari).

Dalam hadis lain disebutkan bahwa setiap malam pada bulan Ramadhan, Nabi SAW bertadarus Alquran di hadapan Malaikat Jibril. Pada tahun Nabi SAW akan wafat, beliau bertadarus dua kali di hadapannya dalam sehari. Ini menunjukkan betapa mulianya tadarus pada bulan Ramadhan.

Di akhirat kelak disebutkan bahwa Alquran akan datang kepada orang-orang yang bertadarus, kemudian mengamalkan apa yang ditadaruskan itu.

An-Nawwas bin Sam’an mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Alquran itu akan didatangkan pada hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Alquran, yaitu orang-orang yang mengamalkan Alquran di dunia, didahului oleh surah al-Baqarah dan surah Ali Imran. Kedua surah ini menjadi hujah untuk keselamatan orang yang mempunyainya (yakni membaca, memikirkan, dan mengamalkannya)” (HR Muslim).

Pada Ramadhan yang mulia ini, kita dianjurkan untuk banyak bertadarus Alquran, karena inilah yang dilakukan Nabi SAW. Selain itu tadarus dimaksudkan untuk mengetahui kandungan Alquran, kemudian mengamalkannya dalam keseharian.

Dari pengamalan itu, kita akan menjadi orang yang bertakwa. Orang bertakwa inilah yang disebut Allah SWT sebagai orang yang paling mulia di sisi-Nya, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS al-Hujurat [49]: 13).

 

sumber : Hikmah Republika oleh Nur Faridah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler