Cerita Pemudik Merak Tentang Ruang Tunggu yang Lebih Lenggang dan Lancarnya Jalanan
sejak H-10, sebetulnya sudah terjadi lonjakan jumlah penumpang.
REPUBLIKA.CO.ID,MERAK -- Pada Kamis (27/3/2025) siang menjelang petang Waktu Indonesia Barat (WIB), jejeran kursi di terminal eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, tak terisi penuh. Satu deretan yang maksimal untuk 14 manusia, hanya diduduki rata-rata 5-7 orang.
Sejumlah orang dewasa laki-laki, perempuan, terlihat melakukan berbagai aktivitas. Ada yang fokus mengutak-atik telepon genggamnya. Ada yang sesekali memeriksa barang bawaan. Beberapa hanya terdiam memandang lautan.
Anak-anak pun demikian. Ada yang berlarian di sekitar area ruang tunggu tersebut. Ada juga yang menikmati kids corner gratis dengan berbagai fasilitas di sana.
Nyaris tak ada penumpukan di H-4 menuju Lebaran 2025 ini. "Menumpuknya mulai malam, biasanya dari jam 10 sampai menjelang pagi," kata Ismail, salah seorang pemudik saat berbincang dengan Republika.co.id.
Ismail baru tiba dari Bandung. Bus yang ia tumpangi mulai meluncur sekitar pukul 10.00 WIB tadi, dan sampai di Merak pukul 14.30. Kurang dari lima jam, waktu tempuhnya.
"Perjalanan lancar tadi," ujarnya.
Ismail hendak ke Lampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Sehari-hari ia bekerja di Kota Kembang. Lantaran tinggal berjauhan dengan anak dan istri, ia mengakui sering pulang. Nyaris sebulan sekali.
Apalagi ketika periode menjelang lebaran. Ia pasti memutuskan untuk mudik ke kampung halaman. Dari penuturannya, ia pernah memutuskan untuk nyeberang ke Sumatera di malam hari, di periode arus mudik lebaran.
"Dulu saya bawa mobil pribadi, sekitar tiga tahun lalu, kita jalan malam. Saya melihat jalanan sepi dari kendaraan kecil, kemudian kalau bawa bayi ga terlalu panas," tutur Ismail.
Biasanya, kata dia, penumpukan terjadi di Merak. Saat itu, pengguna mobil lebih sering mematikan pendingin ruangan lantaran ingin menghemat bahan bakar minyak (BBM). Sehingga riskan jika itu terjadi pada siang hari.
"Kalau macetnya di Merak, jalan siang, cuaca panas, ga mungkin kita pakai AC terus. Bawa bayi, anak kecil, lebih enak di suasana malam," ujar Ismail.
Saat ini ia berstatus pemudik pejalan kaki. Ia memutuskan bepergian di siang hari. Ia merasakan lalu lintas yang lebih lengang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, juga di pelabuhan.
"Lengang sih cuma ga tau kalau besok," kata Ismail.
Arif, pemudik asal Bekasi, Jawa Barat, juga merasakan hal serupa. Ia menggunakan mobil pribadi. Ia bertolak dari Bekasi sekitar pukul 01.00 WIB, Kamis (27/3/2025). Ia sampai di Merak pada momen sahur.
"Tahun ini mending, ga terlalu macet. Kalau tahun kemarin, parah. Cilegon Barat atau Timur udah macet. Kali ini lancar," ujarnya.
Pun demikian dengan Akbar. Pemudik asal Yogyakarta itu hendak menuju Sumatera Barat. Dari Yogya ia singgah di Bandung. Selanjutnya ia meneruskan perjalanan menuju Merak.
"Ga kayak tahun kemarin, ga terlalu macet juga. Amanlah," tutur Akbar menceritakan situasi perjalanannya.
Dalam konferensi pers pada Rabu (26/3/2025), Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan sejak H-10, sebetulnya sudah terjadi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak. Berbagai sektor lantas melakukan koordinasi merespon hal itu. Hasilnya terlihat.
"Berkat koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan semua stakeholder serta pengelolaan arus lalu lintas yang tepat, maka seperti yang kita lihat hari ini, arus lalu lintas terlihat lengang dari dan menuju pelabuhan,” ujar Dudy, dikutip Kamis (27/3/2025).
Menurutnya, kondisi Pelabuhan Merak yang demikian menggambarkan telah terjadi tren pergeseran hari mudik pada sebagian segmen masyarakat. Ada masyarakat yang memilih untuk mudik lebih awal. Pergerakan truk yang terkendali juga membuktikan bahwa SKB tiga instansi benar-benar efektif.
Meski demikian, Dudy tetap meminta seluruh stakeholder untuk mengantisipasi lonjakan yang mungkin saja terjadi beberapa hari ke depan. Pasalnya, menurut prediksi pihak PT. ASDP, dari H-5 hingga H-3 Lebaran, masih akan terjadi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan yang signifikan.
Berdasarkan data yang dihimpun ASDP, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H- 10 hingga H-5 tercatat 376.871 orang. Angka demikian menunjukkan peningkatan, jika dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu, yakni sebanyak 303.637 orang. Kemudian, total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 82.017 unit atau naik 18 persen dibandingkan realisasi periode serupa pada 2024, yakni sebanyak 69.722 unit.
Menhub meminta pemudik agar mengikuti berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah seperti work from anywhere (WFA) hingga diskon tarif tol untuk berangkat mudik lebih awal. Menurutnya, hal ini penting demi memastikan keamanan dan kelancaran di perjalanan.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo juga menghimbau masyarakat agar bisa memanfaatkan waktu siang hari jika ingin menyeberang dari Merak ke Bakahueni, di sisa waktu yang ada. "Malam hari sangat padat, dari sore sampai menjelang pagi. Oleh karena itu kami mengharapkan agar waktu yang ada, siang hari, betul-betul dimanfaatkan," ujar Listyo.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan, sejauh ini suasana mudik di Pelabuhan Merak menjelang Lebaran cukup kondusif. Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasi & Transformasi ASDP, Rio Theodore Natalianto Lasse saat berbincang dengan awak media di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Rabu (26/3/2025).
Ia menegaskan, ASDP fokus memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan untuk pemudik. Rio Lasse merasa tahun ini menjadi momen penting bagi mereka untuk membuktikan bisa memberikan pelayanan maksimal. Jelas, menurutnya itu menjadi tujuan utama.
"Supaya ke depannya ASDP bisa lebih dipercaya, diandalkan, berkembang memberikan layanan yang bermutu, dan juga mendapatkan apresiasi luar biasa dari seluruh pengguna jasa," ujar Rio.
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam (periode 26 Maret pukul 00.00 hingga pukul 23.59 WIB) atau H-5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 50 unit kapal. Adapun realisasi total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-5 mencapai 99.584 orang atau naik 5 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 95.136 orang.
Tercatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang pada H-5 mencapai 5.704 unit atau naik 24 persen dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 4.600 unit. Kendaraan roda empat mencapai 12.771 unit atau turun 3 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 13.168 unit.
Kemudian, total truk yang menyeberang mencapai 2.447 unit atau naik 14 persen unit dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 2.141 unit. Sedangkan, total bus yang menyeberang mencapai 643 unit atau turun 28 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 503 unit.
"Total seluruh kendaraan tercatat 21.565 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-5 atau naik 6 persen dibandingkan realisasi periode dengan tahun lalu sebanyak 20.412 unit," demikian pernyataan resmi Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, Kamis (27/3/2025).
Shelvy mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, yang tersedia di aplikasi, website, m-banking, OTA (Online Travel Agent), gerai retail, dan agen bank. Pemesanan tiket sudah dapat dilakukan mulai H-60 sebelum keberangkatan, dengan batas waktu pembelian paling lambat H-1 sebelum perjalanan.
"Kami mengimbau seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan membeli tiket lebih awal melalui Ferizy. Pastikan untuk check-in sesuai jadwal yang tertera di tiket agar perjalanan lebih nyaman dan lancar," ujarnya.
Dengan sistem e-ticketing Ferizy, ASDP berkomitmen meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan penyeberangan, khususnya pada periode angkutan Lebaran. Sehingga perjalanan pemudik bisa lebih lancar sesuai yang ditargetkan.