Zionis Dipermalukan, Uni Afrika Usir Duta Besar Israel untuk Ethiopia

Uni Afrika sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui pengundang dubes tersebut.

Wikipedia
Duta besar Israel untuk Ethiopia Avraham Neguise.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA — Duta Besar Israel untuk Ethiopia dilaporkan diusir dari pertemuan Uni Afrika setelah beberapa negara Afrika menolak keikutsertaannya dalam sesi konferensi tentang genosida Rwanda di Addis Abbaba, Senin (7/4/2025). Duta besar Israel untuk Ethiopia Avraham Neguise, diusir dari Mandela Hall di markas besar Uni Afrika pada Senin, menurut laporan berita dari Aljazirah.

Baca Juga


Duta besar itu diusir setelah beberapa negara Afrika menolak keikutsertaannya dalam pertemuan tahunan tentang genosida yang terjadi di Rwanda. Keikutsertaan duta besar Israel itu tidak terduga, menurut koresponden Al-Jazeera, yang berbicara dengan sumber diplomatik pada pertemuan itu.

Sumber tersebut mengatakan bahwa delegasi dari beberapa negara Afrika menolak kehadirannya. Pertemuan sampai-sampai ditunda hingga Neguise angkat kaki dari lokasi. Uni Afrika dilaporkan sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang mengundang duta besar negeri penjajah tersebut.

Status pengamat Uni Afrika

Pada 2002, setelah berdirinya Uni Afrika, status pengamat diberikan kepada negara-negara nonanggota dari luar Afrika, yang berjumlah 87 negara. Status pengamat memiliki hak istimewa untuk menghadiri pertemuan-pertemuan Uni Afrika dan berpartisipasi dalam diskusi-diskusi tertentu. Meski demikian, mereka tidak memiliki hak untuk memberikan suara.

Entitas pertama yang diberikan status pengamat adalah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1973. PLO mendapat dukungan kuat dari sebagian besar negara-negara Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah berupaya memperoleh status pengamat di Uni Afrika untuk melawan pengaruh Palestina dan berhasil memperoleh status pengamat pada 2021.

Meski demikian, Israel kemudian dikeluarkan oleh keputusan negara-negara Afrika karena melanggar ketentuan-ketentuan Piagam Uni Afrika untuk keanggotaan pengamat, dengan alasan pendudukannya yang terus berlanjut atas wilayah-wilayah Palestina.

 

Pengusiran diplomat Israel sebelumnya

Avraham Neguise bukanlah duta besar Israel pertama yang dikeluarkan dari pertemuan Uni Afrika. Delegasi Israel ke KTT Uni Afrika di Addis Ababa dikeluarkan dari upacara pembukaan pada Februari 2023. Saat itu, Kementerian Israel menuduh Afrika Selatan dan Aljazair melakukan pelanggaran diplomatik yang serius.

Menurut situs berita Israel Walla, yang pertama kali melaporkan insiden tersebut, petugas keamanan mendekati delegasi Israel selama upacara dan menuntut mereka untuk pergi.

Juru bicara kementerian Israel Lior Hayat mengatakan, "Israel menanggapi serius insiden di mana Wakil Duta Besar untuk Afrika Sharon Bar-Li dikeluarkan dari aula Uni Afrika meskipun statusnya sebagai pengamat terakreditasi dengan lencana."

Namun, anggota AU tetap tegas dalam penolakan mereka terhadap kehadiran Israel, mengingat genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Meskipun Israel diterima kembali sebagai negara pengamat di blok pan-Afrika pada tahun 2021, pada bulan Januari 2022, diplomat Aljazair mengajukan mosi untuk mencabut status pengamat Israel yang baru dipulihkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler