Tragedi Atap Ambruk Makan Korban Jiwa, Republik Dominika Tetapkan Masa Berkabung Nasional

Atap klub Jet Set di Republik Dominika ambruk dan memakan banyak korban jiwa.

EPA-EFE/XP3 GROUP
Pemandangan udara yang memperlihatkan anggota pemadam kebakaran dan penyelamatan di lokasi kejadian setelah runtuhnya atap Jet Set Club (C) di Santo Domingo, Republik Dominika, Selasa (8/4/2025).
Rep: Antara/Sputnik-OANA Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, SANTO DOMINGO -- Republik Dominika menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Hal ini menyusul terjadinya tragedi atap roboh di sebuah klub Jet Set di Santo Domingo pada Selasa (8/4/2025).

Baca Juga


Dilaporkan BBC News, tragedi itu memakan hingga 98 orang dan jumlah korban diperkirakan bisa bertambah. Angka ini terus meningkat seiring dengan upaya penyelamatan yang masih berlangsung di lokasi kejadian. Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam, Presiden Dominika, Luis Abinader, mengeluarkan dekret yang menetapkan tiga hari masa berkabung nasional.

Keputusan ini diambil sebagai ungkapan belasungkawa negara kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat yang berduka. Masa berkabung ini menjadi waktu bagi seluruh rakyat Dominika untuk mengenang para korban dan merenungkan tragedi yang terjadi.

Insiden tragis ini terjadi pada Senin (7/4/2025) dini hari waktu setempat, ketika atap klub malam Jet Set, yang terletak di pusat kota Santo Domingo, tiba-tiba roboh di tengah keramaian pengunjung. Klub populer ini dipenuhi oleh ratusan orang yang sedang menikmati malam hiburan. Saat atap runtuh, kepanikan dan kekacauan melanda, menyebabkan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan.

Tim penyelamat dari berbagai unit darurat segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Mereka mencari korban yang masih hidup di antara puing-puing bangunan.

"Petugas darurat saat ini masih mencari orang-orang yang tertimpa reruntuhan, yang diduga masih ada beberapa di lokasi kejadian," kata Direktur pusat operasi darurat negara, Juan Manuel Mendez dikutip dari Sputnik-OANA.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler