Lagi, Tiga WNI Ditangkap di Makkah karena Iklan Haji Palsu di Medsos
Keamanan Arab Saudi mengimbau setiap warga untuk mematuhi instruksi haji.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Patroli keamanan Arab Saudi di Makkah menangkap tiga warga negara Indonesia (WNI) karena melakukan tindakan penipuan terkait penyelenggaraan haji.
Saudi Gazette pada Ahad (18/5/2025), melaporkan mereka kedapatan mengunggah iklan haji palsu dan menyesatkan di media sosial, dengan klaim menyediakan tempat tinggal dan transportasi bagi jamaah di tempat-tempat suci.
Tiga WNI tersebut dibawa ke Kejaksaan Umum setelah mendapatkan tindakan hukum dari otoritas terkait.
Pihak keamanan Arab Saudi mengimbau warga negara dan penduduk untuk mematuhi peraturan dan instruksi haji, serta melaporkan pelanggaran apa pun dengan menghubungi nomor 911 di wilayah Makkah, Madinah, Riyadh, dan Provinsi Timur, serta nomor 999 di wilayah kerajaan lainnya.
Sebanyak 117 WNI pemegang visa kerja (Amil) ditangkal masuk Arab Saudi. Mereka dipulangkan oleh aparat imigrasi Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi.
Menurut keterangan Konjen RI di Jeddah, pada 14 Mei 2025, tim Perlindungan Jamaah (Linjam) KJRI Jeddah mendapatkan informasi terkait sejumlah WNI tertahan di Imigrasi Arab Saudi. Mereka mencoba masuk ke Arab Saudi menggunakan visa kerja namun diduga akan melaksanakan ibadah haji.
"117 WNI tersebut tiba di Madinah gunakan dua pesawat, masing-masing Maskapai Saudia SV827/ 14 May 2025 (49 Penumpang WNI) dan Maskapai Saudia SV813/ 15 May 2025 (68 Penumpang WNI)," ujar Konjen RI di Jeddah Yusron B Ambary, Jumat (16/5/2025).
Para WNI diketahui datang menggunakan visa kerja. Meski demikian, secara fisik terdapat kejanggalan karena sebagian WNI sudah lansia. Sementara itu, visa yang dimiliki adalah visa pekerja bangunan. Kondisi tersebut memicu kecurigaan pihak Imigrasi sehingga mengambil langkah untuk menangkal mereka masuk ke wilayah Arab Saudi.
Setelah diinterogasi, beberapa orang diantara para WNI akhirnya mengakui bahwa tujuan kedatangan di Arab Saudi adalah untuk berhaji. "Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) KJRI Jeddah mendampingi seluruh proses pengambilan keterangan dan sidik jadi para WNI oleh Aparat Imigrasi Arab Saudi," ujar dia.