Rutin Berdzikir Sesudah Sholat, Ini Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Zikir dapat membersihkan karat dari dalam hati seorang Mukmin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang lelaki pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam terasa banyak atasku. Maka, beri tahukanlah kepadaku tentang sesuatu amalan yang bila aku selalu melakukannya, maka aku akan masuk surga."
Nabi SAW bersabda, "Hendaknya lisanmu selalu basah dengan dzikrullah (zikir kepada Allah)" (HR Ahmad).
Hadis itu menegaskan tentang faedah berzikir. Di antara waktu-waktu yang utama untuk dzikrullah ialah sehabis mendirikan shalat.
Dari Tsauban, seorang sahabat berkata: "Biasanya Rasulullah SAW jika selesai shalat, beliau beristighfar tiga kali, lalu membaca doa, 'Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam' (Ya Allah Engkau-lah as-Salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Zat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)'" (HR Muslim no 591).
Sehabis shalat, sempatkanlah untuk tetap duduk dan berzikir kepada Allah. Perihal ini, Nabi SAW bersabda, "Para malaikat bershalawat kepada salah seorang di antara kalian, selama ia tetap berada di tempat shalatnya dan tidak berhadats. Malaikat berdoa, 'Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia'" (HR. al-Bukhari).
Di antara pengaruh zikrullah dalam kehidupan seorang Muslim adalah sebagai berikut.
Pertama, zikir itu membersihkan karat hati. Hati seorang Mukmin akan merasa teraniaya dengan kelalaian diri dari Allah SWT. Hati menjadi bersih karena zikir. Barangsiapa yang setiap waktunya dipenuhi dengan kelalaian, berarti hatinya berkarat. Ia melihat kebatilan sebagai suatu kebenaran; melihat kebenaran dalam bentuk kebatilan. Karat hati ini hanya dapat disingkirkan dengan berzikir.
Kedua, zikir itu mengusir setan. Makhluk itu senantiasa mengganggu manusia agar kurang ketaatannya kepada Allah. Setan membuat manusia cenderung pada perbuatan maksiat. Apabila seorang hamba mengingat Allah, setan akan bersembunyi. Oleh karena itu, setan disebut Allah sebagai "Yang membisikkan kejahatan dan biasa bersembunyi."
Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa wawasan dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka dekat itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya". (QS Al A'raaf: 201).
Ketiga, zikirullah menjadi penyebab perhatian Allah. Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Ingatlah kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu"(QS al-Baqarah: 152).
Rasulullah SAW meriwayatkan hadis qudsi dari Tuhannya bahwa Dia berkata: "Aku seperti praduga hambaKu terhadap-Ku, dan Aku bersamanya apabila ia menyebut/mengingat-Ku. Bila ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam Diri-Ku. Dan apabila mengingat-Ku di tengah orang banyak, Aku akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik" (HR Bukhari & Muslim).
Orang yang mengingat Allah memiliki hati yang tenang, jiwa yang tentram, keadaan nyaman, bahagia dalam hidup. Adapun orang yang menjauh dan lupa dari Allah SWT akan gelisah, labil, bersedih dan sengsara.
Rasulullah SAW memuji orang yang berzikir. Bahkan, beliau SAW mengungkapkan, karunia Allah turun kepada mereka yang mengingat-Nya. Nabi SAW bersabda dalam riwayat Abu Hurairah:
"Tidaklah sekelompok orang yang berdzikir mengingat Allah kecuali para malaikat mengelilinginya. Mereka diliputi rahmat Allah, turun ketenangan kepada mereka, dan mereka dibanggakan Allah di hadapan para malaikat yang ada di sisi-Nya" (HR at-Tirmidzi).