Katong Hanya Makan Sesuap Daging Setahun Sekali  

Wataunga ikut berbahagia mendengar kabar akan disembelih dua ekor sapi qurban.

Napsia seorang ibu rumah tangga mantan guru honorer yang digaji Rp 200.000 per bulan di Dusun Oli Lama, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (15/4/2025)
Fuji E Permana / Permana
Napsia seorang ibu rumah tangga mantan guru honorer yang digaji Rp 200.000 per bulan di Dusun Oli Lama, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (15/4/2025)
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU TENGAH -- Tangis haru Napsia seorang ibu rumah tangga berusia 36 tahun pecah tidak terbendung, begitu mendengar akan ada dua ekor sapi qurban untuk warga dusunnya. Dulu, Napsia beserta suami dan empat anaknya hanya bisa makan sesuap daging setahun sekali setiap hari raya qurban di momen Idul Adha.

Baca Juga


"Biasanya katong (kami) hanya sekali olah (memasak daging) sudah selesai (habis)," ujar Napsia sambil menyeka air mata harunya saat berbincang dengan Republika, Selasa (15/4/2025)

Saat ditemui di Dusun Oli Lama, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Napsia sedang duduk di pintu rumahnya yang terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Rumah tanpa televisi berukuran kecil tersebut jadi tempat Napsia membesarkan empat anaknya yang masih kecil.

Beberapa tahun lalu, Napsia pernah menjadi guru honorer yang diupah Rp 200.000 per bulan. Napsia pernah mengajar mata pelajaran Matematika di SD dan SMP. Setelah sekian lama mengabdi untuk berkontribusi dalam upaya mencerdaskan bangsa, Napsia tidak kunjung menjadi guru PNS.

Napsia kini menjadi ibu rumah tangga dan berkebun membantu suaminya. Ia dan suaminya menjual kacang panjang dan sayuran hasil berkebun di lahan negeri (lahan adat). Hasil berkebun dijual hanya untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan dasar Napsia beserta keluarganya.

Napisa mengatakan, saat ini suami kurang sehat setelah kecelakaan di jalan raya, sehingga tidak bisa berjalan dengan normal. Kondisi tersebut membuat ibu empat anak ini harus lebih optimal membantu suami di ladang.

"Hasil berkebun bisa untuk kebutuhan sehari-hari, tapi hasil berkebun tidak selalu baik (panennya), tergantung kondisi," ujar Napsia.

Napsia mengenang, setiap hari raya qurban, warga Dusun Oli Lama iuran untuk membeli seekor kambing qurban seharga sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta. Setelah disembelih di hari Idul Adha, daging kambing diolah dan dimasak di Masjid Dusun Oli. 

Sebanyak sekitar 350 warga atau 70 keluarga di Dusun Oli menikmati satu ekor daging kambing secara bersama-sama di masjid. Canda warga di Dusun Oli, meski hanya sedikit daging kambing, dapat merasakan sesuap daging kambing dan kuahnya. 

Wasambu seorang ibu rumah tangga berusia 36 tahun, tidak jauh dari rumah Napsia sedang duduk di pintu rumahnya yang terbuat dari kayu. Tidak jauh berbeda, Wasambu dan suaminya menggantung hidup dengan berkebun dan menanam sayuran di lahan negeri. Warga Dusun hanya punya hak guna pakai tanah untuk berkebun di tanah negeri semacam tanah adat.

Wasambu mengatakan, saat hari raya qurban, warga yang punya ayam membawa ayam ke masjid. Warga yang punya sayuran membawa sayuran ke masjid. Karena hanya menyembelih seekor kambing untuk ratusan warga, tidak cukup jika dagingnya dibagikan ke masing-masing rumah warga. Jadi ditambah pakai sayuran dan daging ayam dari warga untuk dimasak dan dimakan bersama di masjid.

"Makan kambing setahun sekali, iuran semua masyarakat hanya beli satu ekor kambing, masak bareng-bareng warga di masjid, karena daging kambingnya (sedikit) tidak bisa dibagikan, jadi yang punya ayam dan sayur di rumah didatangkan (ke masjid untuk dimasak bersama)," kata Wasambu.

Napsia dan Wasambu bersyukur sejak 2023, Human Initiative mendistribusikan hewan kurban ke Dusun Oli Lama. Pada tahun sebelumnya Dusun Oli Lama menyembelih seekor sapi qurban dari Human Initiative. Tahun 2025, relawan Human Initiative menyampaikan akan menyembelih dua ekor sapi kurban di Dusun Oli.

Mendengar informasi tersebut, Napsia tidak kuasa menahan haru hingga meneteskan air mata. Anak-anak Napsia sebelumnya bertanya kapan bisa seperti orang lain di luar sana mengolah dan memasak daging sapi. Kini Napsia bisa menjawab pertanyaan anak-anaknya.

Wasambu seorang ibu rumah tangga di Dusun Oli Lama, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (15/4/2025) - (Fuji E Permana / Republika)

 

Wataunga seorang ibu rumah tangga berusia 66 tahun di Dusun Oli Lama, setiap hari memarut singkong untuk dijadikan kasbi makanan khas di Maluku Tengah. Dari satu baskom singkong, ia dapat menghasilkan kasbi dengan harga Rp 50.000 jika dijual di Kota Ambon.

Wataunga ikut berbahagia mendengar kabar akan disembelih dua ekor sapi saat Idul Qurban nanti. Jika biasanya warga Dusun Oli hanya mencicipi daging kambing di masjid, kini warga dusun dapat mengolah dan memasak daging qurban di rumah masing-masing, tidak sekedar mencicipi tapi memakannya dan bebas mengolahnya, jadi sop atau sate.

Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir dan Vice President Human Initiative, Bambang Suherman saat Kick Off Sebar Qurban 2025 bertema Qurban Saling Menguatkan di Dusun Namasula, Desa Haya, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada Rabu (16/4/2025). - (Fuji E Permana / Republika)

450 Sapi Qurban Untuk Maluku

Masih di Maluku Tengah, Human Initiative menggelar Kick Off Sebar Qurban 2025 bertema 'Qurban Saling Menguatkan' di Dusun Namasula, Desa Haya, Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu (16/4). Acara tersebut dihadiri Bupati Maluku Tengah (Malteng), Zulkarnain Awat Amir dan Vice President Human Initiative, Bambang Suherman.

Bambang menyampaikan, Human Initiative akan mendistribusikan 450 ekor sapi qurban untuk wilayah Maluku.

"Dan kita berharap betul bahwa wilayah-wilayah yang memiliki kebutuhan (daging qurban) itu bisa terjangkau dengan jumlah (daging qurban) yang ada," kata Bambang kepada Republika di Dusun Namasula, Rabu (16/4/2025).

Untuk itu, Human Initiative mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program qurban ini. Supaya cukup banyak daging qurban untuk didistribusikan di daerah-daerah terpencil yang sangat membutuhkan daging seperti di Dusun Oli Lama yang warganya hanya makan daging satu tahun sekali.

Terkait alasan Human Initiative memilih Maluku sebagai tempat Kick Off Sebar Qurban 2025, Bambang mengungkapkan, Maluku mewakili kegelisahan publik tentang Indonesia. 

"Kita berdiri di tempat di mana di depan kita pemandangan yang indah di gunung, di belakang kita pemandangan yang indah di laut tapi pemandangan indah ini tidak mewakili pemandangan keindahan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan," jelas Bambang.

Kondisi semacam itu, menurutnya, mewakili banyak tempat di Indonesia. Maka Human Initiative memilih Maluku Tengah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia, bahwa keindahan negeri ini belum sama dengan yang dirasakan oleh kehidupan masyarakatnya.

Di tempat yang sama, Bupati Zulkarnain berterimakasih kepada Human Initiative dan lembaga-lembaga lainnya. Ia berharap program pendistribusian daging qurban terus digalakkan hingga menyentuh pelosok-pelosok daerah yang ada di Indonesia. 

Tahun 2025, Human Initiative targetnya menghimpun dan mendistribusikan 25.000 hewan qurban setara kambing atau domba. Hewan qurban tersebut akan dibagikan di dalam dan luar negeri.

Di luar negeri, hewan qurban akan disalurkan ke sembilan negara, di antaranya Tanzania, Somalia, Uganda, Kenya, Nigeria, Filipina, Thailand, Myanmar dan Palestina. Di Indonesia, hewan qurban akan disalurkan ke 116 kabupaten/ kota di 25 provinsi yang ada di dalam negeri. Daerah tersebut telah disurvei terlebih dahulu oleh Human Initiative untuk memastikan daging qurban sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler