Terungkap Ayat Alquran Ini Sebut Api yang Bakar Israel adalah Tentara Allah SWT?

Allah SWT akan membalas orang-orang yang zalim.

AP Photo/Ohad Zwigenberg
Seorang petugas pemadam kebakaran Israel bekerja saat kebakaran hutan terjadi di dekat Yerusalem, Rabu, 30 April 2025.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kebakaran hutan menyebar dengan cepat ke beberapa kota di Israel pada Rabu (23/4/2025).

Times of Israel melaporkan, polisi harus mengosongkan beberapa kota sementara para pengendara terpaksa meninggalkan kendaraan mereka akibat penyebaran api di tengah suhu yang tinggi dan angin kencang.

Kota-kota seperti Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion yang diisi oleh pemukim ilegal telah dikosongkan akibat kebakaran di daerah Beit Shemesh, Israel tengah tersebut. Polisi menutup Rute 38, jalur lalu lintas utama dari daerah itu ke Yerusalem.

Kebakaran tersebut mengingatkan tentang janji Allah SWT yang akan membantu hamba-hambanya yang terzalimi sekaligus membalas para pelaku kezaliman.

Janji Allah SWT tersebut bisa ditimpakan langsung melalui para ‘tentara Allah SWT’. Siapakah tentara Allah SWT tersebut? Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS al-Fath: 4).

BACA JUGA: Serangan Pahalgam, Membongkar Mesin Propaganda India terhadap Muslim

Imam ath-Thabari, dalam kitab tafsirnya menjelaskan sebagai berikut:

ولله جنود السموات والأرض أنصار ينتقم بهم ممن يشاء من أعدائه

“Allah SWT memiliki tentara di langit dan bumi, para pendukung yang akan membalas siapapun yang dia kehendaki melalui mereka.”

Kebakaran dan angin kencang mengingatkan kita tentang kuasa Allah SWT atas segala sesuatu, termasuk mengutus angin sebagai tentara-Nya.

Angin, menurut Islam adalah salah satu makhluk Allah SWT yang tunduk dalam perintahnya. Angin dalam Alquran disebutkan dengan dua bentuk kata yaitu ar-rih dan ar-riyah.

Keduanya adalah tentara Allah Yang Maha Kuasa, yang mengirim mereka kapan saja Dia menghendaki, membawa kabar gembira dan berkah, atau membawa keburukan dan laknat, dan keduanya disebutkan di banyak tempat dalam Alquran.

Ar-Rih dalam konteks kebaikan sedangkan ar-riyah, sebagian besar, dalam konteks keburukan, Imam Abu Manshur ats-Tsa’alabi, mengatakan:

لم يأتِ لفظ الرِّيْح في القرآن إلا في الشر، والرِّيَاح إلا في الخير

Baca Juga



"Kata ar-rih dalam Alquran hanya disebutkan dalam konteks keburukan, sedangkan ar-riyah disebutkan dalam konteks kebaikan." Kecuali dalam empat ayat yaitu Surat Yunus ayat 22, Surat Shad ayat 36, Surat Saba ayat 12 dam Surat al-Anbiya ayat 81.

Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya, Ma’alim at-Tanzil, menjelaskan ayat 164 surat Al-Baqarah yang berbunyi:

BACA JUGA: Mengapa Madinah Jadi Pusat Islam dan Tujuan Utama Rasulullah SAW? Ini 7 Alasannya

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

 

Imam al-Baghawi menjelaskan angin itu terkadang lembut dan terkadang berangin, terkadang panas dan terkadang dingin.

Ibnu Abbas berkata:

أعظم جنود الله الريح والماء وسميت الريح ريحاً لأنها تريح النفوس

"Tentara Allah yang paling besar adalah angin dan air, dan angin dinamakan angin karena ia menyejukkan jiwa."

Syuraih al-Qadhi berkata:

ما هبت ريح إلا لشفاء سقيم صحيح والبشارة في ثلاث من الرياح في الصبا والشمال والجنوب أما الدبور فهي الريح العقيم لا بشارة فيها

"Tidak ada angin yang berhembus kecuali untuk menyembuhkan orang sakit, dan kabar gembira ada pada tiga angin, yaitu angin Saba, angin utara dan angin selatan, sedangkan dabur adalah angin yang mandul, tidak ada kabar gembira di dalamnya."

Dikatakan bahwa angin itu ada delapan, empat angin rahmat dan empat angin azab, yang dimaksud dengan angin rahmat adalah angin yang bertiup dari arah utara dan selatan, sedangkan yang dimaksud dengan angin azab adalah angin yang mandul dan ganas di daratan, angin yang bertiup dari arah utara dan selatan, serta angin yang bertiup dari arah utara dan selatan.

Angin adalah salah satu tentara Allah, yang memerintahkannya untuk membentuk dan menuju ke mana pun yang dikehendaki oleh Tuhannya. Angin dapat dikirim dengan membawa kabar gembira.

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”

Atau dapat pula dikirim dengan membawa siksaan dan kehancuran: Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahqaf ayat 24:

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.”

Angin ini memiliki banyak nama di kalangan bangsa Arab, sesuai dengan deskripsi dan sifatnya, seperti Syamali, Nasim, Bareh, Hannun, Saba, dan Dabbur, dan Rasulullah saw bersabda:

نُصِرْتُ بالصَّبا، وأُهْلِكَتْ عادٌ بالدَّبُورِ

"Aku dianugerahi Saba, dan Adad dibinasakan oleh Dabbur."

BACA JUGA: Sedekat Inilah Malaikat dengan Orang Beriman yang Jarang Disadari, Berikut 7 Buktinya

Rasulullah SAW melarang melaknat angin karena hal itu diperintahkan, beliau bersabda:

الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ، تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ، وَتَأْتِي بالعَذَابِ، فَإِذا رَأَيْتُمُوهَا فَلا تَسُبُّوهَا، وَسَلُوا اللَّه خَيْرَهَا، واسْتَعِيذُوا بالله ممِنْ شَرِّهَا

"Angin itu dari Ruh Allah, dia membawa rahmat dan membawa siksa, maka jika kalian melihatnya, janganlah kalian mengutuknya, mintalah kepada Allah kebaikannya, dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya."

Allah SWT tidak menundukkan tentara yang hebat ini kepada seorang manusia pun kecuali kepada junjungan kita Sulaiman 'alaihissalam (QS Shad ayat 36 ).

Angin yang lembut dan tunduk pada perintahnya, tidak mengganggunya, dan membawanya dan tentaranya, prajurit-prajuritnya, serta iring-iringannya ke tempat yang iDa kehendaki, dan Dia mengendalikan kekuatan angin tersebut (QS al-Anbiya 81).

 

Islam tidak pernah mengenal konsep kebetulan. Segala yang terjadi di alam semesta adalah atas kehendak dan kuasa-Nya. 

Maka, demikian pula jika kita merenungkan hikmah di balik bencana kebakaran yang melanda Los Angeles pekan lalu dan mengaitkannya dengan ancaman presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump yang akan menjadikan Gaza Palestina neraka. 

Sejumlah ayat Alquran menegaskan bahwa Allah SWT mengatur segala yang terjadi terhadap umat manusia dan segenap makhluk. 

Pertama, QS al-Anam ayat 59

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).”

Kedua, QS Yasin ayat 82

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS Yasin ayat 82)

Pertama,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ، خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ، فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ (لَوْ) تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah dari mukmin yang lemah. Dan dalam kebaikan, maka berusahalah untuk segala yang bermanfaat untukmu, dan memintalah pertolongan kepada Allah, jangan lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan, ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan, ‘Ini sudah menjadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Allah kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.” (HR Muslim)

BACA JUGA: Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

 

Kedua,

عَنْ طَاوُسٍ، أَنَّهُ قَالَ أَدْرَكْتُ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُونَ كُلُّ شَىْءٍ بِقَدَرٍ ‏.‏ قَالَ وَسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ كُلُّ شَىْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى الْعَجْزُ وَالالْكَيْسُ أَوِ الْكَيْسُ وَالْعَجْزُ ‏"‏ ‏.

Dari Thawus, dia berkata, "Aku mengenal beberapa orang dari sahabat Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi atas takdir." Dia berkata, "Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, "Segala sesuatu itu terjadi atas takdir, bahkan ketidakberdayaan dan kesombongan, atau kesombongan dan ketidakberdayaan." (HR Bukhari dan Muslim)

Para ulama telah menyebutkan masalah ini dalam kitab-kitab akidah dan menjelaskannya dengan dalil-dalilnya, di antara yang menyebutkannya secara ringkas adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam kitabnya "Aqidah al-Wasitiyyah", dan muridnya, Allamah Abu Abdullah Ibnu Qayyim dalam kitabnya "Syifa al-Alil fi Masail al-Qadha wa al-Qadar wa al-Hikmah wa at-Ta’lil".

Sementara itu, Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Prof Dr Ahmed al-Tayeb, mengatakan bahwa filosofi kebetulan, yang digunakan oleh para ateis untuk menyerang ide ketuhanan dan mencabutnya, adalah sebuah teori khayalan dan sebuah konsep yang anomali dan bahkan mustahil.

Hal ini karena para filsuf telah menyangkalnya berdasarkan fakta bahwa kebetulan berakhir dengan ketidakmungkinan mental dengan menjadikan sebab sebagai akibat.

Mereka juga menyimpulkan bahwa ada kemustahilan mental lainnya, yaitu bahwa sesuatu ada tanpa pencipta, yang dikenal sebagai prinsip kausalitas, dan pernyataan apa pun yang bertentangan dengan prinsip bawaan yang tertanam dalam jiwa semua orang ini, akal adalah yang pertama kali menilainya sebagai salah dan curang. 

Abdelmajid al-Demerdash dalam pengantar buku “Allah Yatajjalla Fi Ashr al-‘Ilmi,  mengatakan jika kita memiliki sebuah kotak besar yang berisi ribuan huruf alfabet, kemungkinan menyusun huruf-huruf tersebut untuk membentuk sebuah puisi yang panjang, atau sebuah surat dari seorang anak kepada ayahnya, adalah kecil, bahkan mustahil, dan para ilmuwan telah menghitung probabilitas pertemuan atom-atom yang membentuk satu molekul asam amino.

BACA JUGA: Sergapan-Sergapan Mematikan Al-Qassam, 2 Tujuan Akhir, dan Tentara Israel Bertumbangan

Para ilmuwan telah menghitung probabilitas bahwa atom-atom yang membentuk satu molekul asam amino (bahan baku yang digunakan untuk membuat protein dan daging) akan membutuhkan miliaran tahun dan lebih banyak bahan daripada yang dapat ditampung oleh luasnya alam semesta ini, apalagi tubuh semua makhluk hidup, tumbuhan dan hewan! Bagaimana dengan asal usul kehidupan dan kerajaan langit dan bumi?

Secara mental mustahil hal ini terjadi secara kebetulan atau acak, semua ini pasti dilakukan oleh Sang Pencipta yang kreatif, berpengetahuan luas dan ahli, yang telah melingkupi segala sesuatu dengan pengetahuan, dan telah memperkirakan segala sesuatu lalu membimbingnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler