6 Perilaku Manusia Dibenci Allah SWT yang Disebutkan dalam Alquran dan Hadits
Allah SWT membenci sejumlah perilaku umat manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Terdapat perilaku-perilaku manusia yang sangat dibenci Allah SWT. Perilaku tersebut disebutkan dalam Alquran dan hadits.
Republika.co.id, menginventariasi enam perilaku yang tidak disukai Allah SWT, berikut uraiannya.
Pertama, sombong dan membanggakan diri
Al-Raghib al-Ashfahani menjelaskan dalam Mufradat al-Fadh al-Quran, menjelaskan Alquran memakai kata sombong dengan kata kibr. Yang dimaksud dengan kibr adalah sikap seseorang yang membanggakan diri sendiri dan melihatnya lebih unggul dari yang lain.
Sementara al-fakhr adalah membanggakan perkara eksternal yang dimiliki manusia seperti pangkat, harta, dan kekuasaan.
Sedangkan al-Khaila’ adalah mempersepsikan diri dengan karakter yang ingin dipertontonkan kepada orang lain. Perangai dan perilaku semacam ini sangat dibenci Allah SWT, Dia berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 14).
BACA JUGA: Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya Tentara Israel yang Ditutup-tutupi Selama Perang Gaza
عَنْ ابْنِ جَابِرٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم :.. وَالِاخْتِيَالُ الَّذِي يَبْغُضُ اللَّهُ عز وجل: الْخُيَلَاءُ فِي الْبَاطِلِ
Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “…Kesombongan yang dibenci Allah SWT adalah kesombongan dalam kebatilan.” (HR Nasai)
Kedua, bakhil atau kikir
Abu Hayyan dalam al-Bahr al-Muhith menjelaskan, kekikiran ada banyak jenisnya yaitu kikir dengan harta, dengan ilmu, dengan makanan, dengan ucapan, dengan kedudukan, dan dengan bershalawat Nabi SAW. Kesemuanya itu merupakan keburukan dan keburukan yang tercela secara mental dan hukum.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، عَنِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَالَ: ثَلَاثَةٌ يُبْغِضُهُمُ اللَّهُ: مَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ، وَغَنِيٌّ بَخِيلٌ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,”Tiga orang yang dibenci Allah yaitu raja pendusta, pencari nafkah yang sombong, dan orang kaya yang kikir.” (HR ath-Thabarani).
Ketiga, bersifat kasar dan keji
Kata al-Fahsy yang digunakan dalam terminologi hadits, menurut Ar-Rafghib al-Ashfahani dalam Mufradat Alfadh Alquran, adalah segala sesuatu yang memiliki tingkat keburukan yang tinggi dari perkataan dan perbuatan.
Sering juga dimaknai segala sesuatu yang menjijikkan bagi fitrah yang baik dan dibenci oleh akal sehat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " إِيَّاكُمْ وَالْفُحْشَ ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَاحِشَ وَالْمُتَفَحِّشَ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian berbuat keji. Sesungguhnya Allah SWT tidak mencintai orang keji dan menyerukan kepada kekejian.”
BACA JUGA: Serangan Pahalgam, Membongkar Mesin Propaganda India terhadap Muslim
Keempat, banyak omong
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ
Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada Hari Kiamat ialah orang yang paling baik akhlaknya. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada Hari Kiamat ialah orang yang paling banyak berbicara, berkata-kata tidak bermanfaat dan merendahkan orang lain.” (HR Tirmidzi).
Kelima, suka mengeluh
Oleh karena itu, menampakkan kefakiran dan kekurangan padahal dia memiliki kecukupan, sama halnya dengan mengadu kepada Allah kepada para hamba dan menjadi sebab bagi manusia untuk meremehkannya, merendahkannya, dan mencemoohnya di hadapan musuh-musuhnya.
عن عمران بن حصين رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا أَنْعَمْ عَلَى عَبْدٍ نِعْمَةً يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ النِّعْمَةِ عَلَيْهِ، وَيَكْرَهُ الْبُؤْسَ وَالتَّبَاؤُسَ
Dari Imran bin Husain RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah, jika memberikan nikmat kepada seorang hamba, maka Dia senang melihat dampak dari nikmat itu pada hamba tersebut, dan Dia membenci kesengsaraan dan ketidakpuasan.” (HR Baihaqi).
Keenam, cemburu yang negatif
Ada kecemburuan yang disukai oleh Allah SWT dan ada pula kecemburuan yang dibenci-Nya. Kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan seseorang terhadap kehormatannya dan orang-orang yang dicintainya ketika dia melihat perbuatan terlarang dan sangat tidak suka sehingga dia akan berbuat amar makruf nahi mungkar.
BACA JUGA: Mengapa Madinah Jadi Pusat Islam dan Tujuan Utama Rasulullah SAW? Ini 7 Alasannya
Tetapi kecemburuan yang dibenci oleh Allah SWT adalah kecemburuan yang dilandasi oleh syubhat, kecurigaan, dan khayalan.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ مِنْ الْغَيْرَةِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ فَأَمَّا الَّتِي يُحِبُّههَا اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي الرِّيبَةِ وَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُبْغِضُهَا اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي غَيْرِ رِيبَةٍ
Dari Jabir bin 'Atik bahwa Nabi Rasulullah SAW berkata, "Di antara rasa cemburu ada yang dicintai Allah, dan diantara rasa cemburu tersebut ada yang dibenci Allah. Adapun rasa cemburu yang Allah 'azza wa jalla cintai adalah cemburu dalam keraguan, adapun rasa cemburu yang Allah 'azza wa jalla benci adalah kecemburuan yang tidak dalam keraguan.” (HR Abu Dawud dan Nasai).