Percepat Pembangunan MRT Fase 2A, Pramono Luncurkan Tunnel Boring Machine
Progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A saat ini telah mencapai 48,14 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meluncurkan penggunaan Tunnel Boring Machine (TBM)-1 CP202 MRT Jakarta dalam pembangunan MRT Jakarta Fase 2A, Jumat (9/5/2025). Mesin bor tersebut difungsikan untuk memudahkan pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 1,195 meter.
Hal itu menjadi bagian dari pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Contract Package 202 dari Harmoni sampai Mangga Besar. Pramono mengatakan, pembangunan MRT Jakarta Fase 2 ditargetkan dapat rampung pada 2029. Ia menyebutkan, progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A saat ini telah mencapai 48,14 persen.
Menurut Pramono, angka itu lebih cepat dibandingkan dengan perencanaannya. "Maka kalau kemudian ke depan masih bisa berjalan dengan ini, mudah-mudahan tahun 2029 seperti yang direncanakan Fase 2A sudah menyambung dari Lebak Bulus sampai dengan Kota," kata Pramono di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus mengembangkan transportasi berbasis di Jakarta. Dengan begitu, akan terdapat banyak pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman bagi masyarakat yang ada di Jakarta.
Pramono mengakui, saat ini, kemacetan masih menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi di Jakarta. Karena itu, kehadiran MRT Jakarta Fase 2A diharapkan dapat mewujudkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien untuk masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat bisa terdorong untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada hari ini, Jumat 9 Mei 2025, Tunnel Boring Machine 1 CP202 MRT Jakarta Lintas Utara Selatan secara resmi saya nyatakan diluncurkan," kata Pramono.
Kegiatan peluncuran TBM 1 CP202 itu juga dihadiri oleh Duta Besar Jepang Masaki Yasushi. Makasi menilai, peluncuran TBM 1 sebagai progres terbesar yang pernah dilakukan Pemprov dengan Pemerintahan Jepang.
Menurut dia, dengan mesin bor, dapat memudahkan proses pembangunan jalur bawah tanah dengan tingkat keamanan maksimal. Sehingga pekerjaan MRT Jakarta dapat berjalan lebih lancar.
"Saya percaya perusahaan Jepang akan memberikan dukungan penuh dengan berbagai kebutuhan mesin dan para insinyur yang mumpuni demi menyukseskan proyek pembangunan MRT di Jakarta ini. Saya berharap, pengerjaan MRT ini bisa meningkatkan roda perekonomian di Jakarta," kata Masaki.