Naskah Khutbah Jumat: 3 Doa Rasulullah untuk Jamaah Haji, Bekal Spiritual Menuju Haji Mabrur

Ada 3 doa dan harapan yang dipanjatkan Rasulullah dan harus diperhatikan jamaah haji.

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Jamaah calon haji melambaikan tangan di dalam bus usai mengikuti pelepasan dan pemberangkatan di halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2025). Sebanyak 1.416 calon haji kloter 46, 47, 48, 49, dan 50 dari Kabupaten Kudus diberangkatkan secara bertahap menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali dan selanjutnya diterbangkan menuju Tanah Suci.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustadz Muhammad Faizin, Ketua PCNU Kabupaten Pringsew, Lampung

Baca Juga


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

قَالَ اللهُ تَعَالَى: اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan di dunia ini. Karena itu mari kita ungkapkan rasa syukur ini biqauli Alhamdulillahirabbilalamin, mudah-mudahan nikmat yang kita syukuri ini akan senantiasa ditambah oleh Allah swt.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw yang jangankan kita manusia biasa, Allah swt dan para malaikatNya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Mengawali khutbah ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa merupakan bekal yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.

Takwa juga merupakan modal dan bekal yang sangat berharga bagi saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Seperti kita ketahui, pada saat ini jamaah haji sudah mulai berangkat menuju ke Arab Saudi untuk menjalankan rukun Islam yang kelima di Kota Suci Makkah. Pentingnya berbekal takwa ini telah ditegaskan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 197:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Artinya: “(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

Dalam kitab tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi Al-Bantani juz I, halaman 47, dijelaskan makna takwa sebagai sebaik-baiknya bekal haji. Makna pertama adalah melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan. Sebab dengan upaya ini seseorang telah membawa bekal terbaik. Makna selanjutnya adalah sesuatu yang digunakan sebagai bekal untuk pelaksanaan ibadah haji agar tidak meminta-minta kepada orang lain selama pelaksanaan haji.

 

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Terkait dengan bekal ini, dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi juga disebutkan bahwa takwa menjadi salah satu dari tiga doa dan bekal yang diberikan oleh Rasulullah kepada sahabat yang akan menunaikan ibadah haji.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ٱلنَّبِيِّ صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ ٱللَّهِ، إِنِّي أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِي، فَقَالَ: زَوَّدَكَ ٱللَّهُ ٱلتَّقْوَى، قَالَ: زِدْنِي، قَالَ: وَغَفَرَ ذَنبَكَ، قَالَ: زِدْنِي، قَالَ: وَيَسَّرَ لَكَ ٱلْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنتَ

Artinya: “Dari sahabat Anas ra, ia bercerita: 'Suatu hari seorang sahabat datang kepada Nabi Muhammad saw. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku hendak bepergian. Berilah aku bekal.’ ‘Semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan,’ kata Rasul. ‘Tambahkan lagi,’ katanya. ‘Semoga Allah mengampuni dosamu,’ jawab Rasul. ‘Tambahkan lagi wahai Rasul.’ ‘Semoga memudahkanmu pada kebaikan di mana pun kamu berada,’ jawab Rasul.

Dari hadits ini kita bisa mengetahui bahwa ada tiga doa dan harapan yang dipanjatkan oleh Rasulullah dan harus diperhatikan oleh jamaah haji. Pertama, beliau berdoa, “Semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan.” Hal ini menunjukkan bahwa bekal terbaik dalam perjalanan haji adalah takwa kepada Allah, karena takwa menjadi penuntun seseorang dalam bersikap, menjaga dirinya dari keburukan, serta mengarahkan pada jalan yang benar.

Saat menjalankan ibadah haji, akan banyak hal-hal yang harus disikapi dengan bijak oleh jamaah. Hal ini karena ibadah haji tidak dilakukan sendiri melainkan dilakukan dengan bersama-sama yang tentunya akan terjadi interaksi dan gesekan kepentingan di dalamnya.

Jika tidak disikapi dengan baik, maka perbedaan sifat, tradisi, bahasa, dan sebagainya bisa memicu perselisihan seperti pertengkaran. Padahal sudah disebutkan jamaah haji tidak boleh melakukan fusuq atau maksiat dan jidal atau bertengkar saat menjalankan ibadah haji. Ini akan merusak nilai ibadah haji.

Kedua, Rasulullah berkata, “Semoga Allah mengampuni dosamu.” Doa ini menunjukkan pengampunan dosa sangat penting agar hati menjadi bersih, dan perjalanan haji yang dijalani diberkahi serta dijauhkan dari murka Allah. Setelah berhaji juga jamaah akan kembali suci tanpa dosa. Hal ini senada dengan hadits Rasulullah saw:

مَنْ حَجَّ، فلَمْ يَرْفُثْ، وَلم يَفْسُقْ، رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدْتُهُ أُمُّهُ

Artinya: “Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa (hubungan badan suami istri yang dilarang dalam ihram), niscaya ia kembali (suci) dari dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Al-Bukhari).

Ketiga, Rasulullah mendoakan, “Semoga Allah memudahkanmu pada kebaikan di mana pun kamu berada.” Ini adalah harapan agar jamaah haji selalu bisa berbuat baik, menjadi pribadi yang bermanfaat, serta mendapat kemudahan dalam menjalankan amal saleh di setiap tempat yang ia singgahi. Ini menggambarkan bahwa perjalanan haji yang berat memerlukan ikhtiar agar dimudahkan dan diberi kekuatan dengan saling berbuat baik seperti membantu jamaah yang kesulitan, lansia, dan kondisi-kondisi lainnya.

 

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Ibadah haji bukanlah sekadar perjalanan fisik menuju Baitullah, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual yang menuntut kesabaran, keikhlasan, dan ketundukan total kepada Allah swt.

Rasulullah sa telah memberi banyak nasihat berharga ini kepada jamaah agar ibadah haji yang dilakukan benar-benar menjadi momen pembentukan jiwa, bukan sekadar rutinitas ibadah. Lebih dari itu, pesan ini juga bukan hanya bermanfaat dalam menyempurnakan ibadah haji, tetapi juga sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari pasca-haji.

Demikian khutbah Jumat ini, semoga bermanfaat. Teriring doa bagi jamaah haji:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler