DPD Pilih Ulang Calon Ketua MPR

Agung Supriyanto/Republika
Proses penghitungan pemilihan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dilakukan dengan mekanisme voting dalam Sidang Paripurna DPD RI di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/10).
Rep: Antara Red: Indah Wulandari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rapat paripurna Dewan Perwakilan Daerah akhirnya menyepakati untuk melakukan pemilihan ulang terhadap sembilan calon, dengan mengajukan tiga nama yang memperoleh suara terbanyak untuk diajukan sebagai calon pimpinan MPR.

"Jadi kita sepakati kita lakukan pemilihan ulang atas sembilan calon yang ada. Setuju?," kata Ketua Kelompok DPD di MPR Bambang Sadono saat memimpin rapat paripurna DPD RI Senayan Jakarta, Senin (6/10) malam.

Sebelumnya dalam rapat paripurna telah didapatkan sembilan nama yang diajukan sebagai calon pimpinan MPR dari unsur DPD RI.

Kesembilan nama tersebut dari wilayah barat Asmawati (Sumsel), Abdul Gofur Usman (Riau), dan Hadomi Romi (Bangka Belitung). Sedangkan wilayah tengah, Oesman Sapta (Kalbar), AM Fatwa (DKI Jakarta), dan Ahmad Muqowam (Jateng).


Sementara dari wilayah timur, John Pieris (Maluku), Hana Hasanah (Gorontalo), dan Ajep Padindang (Sulsel) Rapat paripurna juga menyepakati sebelum dilakukan pemilihan suara ke sembilan calon diminta menyampaikan visi dan misinya masing-masing tiga menit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler

IAEA: Iran Alami Lonjakan Stok Uranium, Mampu Produksi Enam Bom Nuklir dalam Waktu Cepat

Momen Ramadhan, Polisi Lombok Terapkan 'Tilang Syariah' di Jalan

Eks PM Malaysia Jadi Tersangka Korupsi, Uang Tunai 170 Juta Ringgit dan 16 Kg Emas Disita

Bagaimana Cara Membangunkan Sahur pada Zaman Rasulullah?

Netanyahu Bernafsu Kembali Jalankan Genosida di Gaza

‘Halte Petukangan D’Masiv Hadiah Spesial Buat Kami’

Ulasan Film Mickey 17: Kritik Tajam dengan Sinematografi Spektakuler

Dapat Tugas Biayai Proyek Hilirisasi, Ini Respons Bos Danantara

Jangan Lewatkan Shalat Sunah Sebelum Subuh! Raih Keutamaannya

Yang Bedakan antara Puasa Orang Islam dan Yahudi-Nasrani