Farouk: Presiden Pasti Pilih Kapolri yang Paling Disenanginya

Republika/ Tahta Aidilla
Budi Gunawan (Republika/ Tahta Aidilla)
Rep: Niken Paramita Wulandari Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instansi tinggi kepolisian Indonesia masih rentan terhadap interferensi politik. Hal ini menurut Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad bisa terlihat dari kekuasaan tunggal presiden menujuk Kapolri. Seperti penunjukan Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini.

"Karena bagaimanapun presiden yang mengangkat Kapolri, presiden akan memilih yang paling disenanginya," ujar Farouk di Jakarta, Kamis (22/1).

Dengan begitu tidak menutup kemungkinan jika para polisi juga berlomba untuk mendekati politisi agar bisa mendapatkan posisi tinggi.


"Polisi juga mendekati politisi supaya nanti misalnya bisa jadi Kapolri atau Kapolda," kata Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) ini.

Farouk khawatir saat ini banyak polisi yang berusaha mencari uang sebanyak mungkin untuk bisa mendekati politisi. Karena menurutnya kasus seperti ini banyak ditemukannya dilapangan. Bukan hanya Budi Gunawan. Namun Farouk enggan membeberkanya lebih rinci.

"Bukan cuma Budi Gunawan, banyak. Bahkan beberapa murid saya juga saya tahu," katanya.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler