Zulkifli: MPR Selalu Kedepankan Musyawarah Mufakat

Ketua MPR Zulkifli Hasan
Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan memiliki pengalaman panjang bersama masyarakat Batak. Saat pertama ke Jakarta untuk bersekolah misalnya, ia sudah ditolong orang batak.

Ceritanya, ketika itu sekolah sudah tutup, karena sama-sama dari Sumatera, sang kepala sekolah yang berasal dari Batak akhirnya menerima Zulkifli sebagai salah satu murid.



Sejak itu hubungan Zulkifli dengan masyarakat Batak makin rekat. Ini dibuktikan dengan banyaknya kawan-kawannya yang berasal dari Batak. Bahkan ketika berbulan madu, Zulkifli memilih dana Toba sebagai daerah berliburnya.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kalangan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), pada Senin (13/7). Acara tersebut berlangsung di Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Cilincing.

Ada dua narasumber yaitu pimpinan Fraksi Partai Gerindra MPR Martin Hutabarat dan Sekjen MPR RI Eddie Siregar. Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga berkesempatan melakukan penandatanganan nota kesepahaman sosialisasi empat pilar MPR, antara MPR RI dengan HKBP.

Dalam sambutannya Zulkifli mengatakan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sekalipun banyak suku, agama, dan adat istiadat yang ada di Indonesia. Namun semua tetap sama, dan bisa menjadi apapun seperti yang dikehendaki.

"Ahok yang Tionghoa bisa menjadi gubernur DKI Jakarta, sementara ketua DPRD NTT merupakan seorang Muslim, itulah Indonesia. Asal dipilih oleh masyarakat, maka tidak boleh ada pembatasan meski suku, ras dan agamanya berbeda", kata Zulkifli menambahkan.

Inti dari ajaran Pancasila menurut Zulkifli adalah kekeluargaan, kebersamaan, tolong menolong dan gotong-royong serta musyawarah mufakat. Karena itu ke depan tidak boleh lagi ada menang-menangan, termasuk kelompok mayoritas kepada minoritas.

"Itulah yang saat ini dipegang dan diperjuangkan MPR, karena itu setiap keputusan yang diambil oleh MPR dilakukan secara musyawarah mufakat", kata Zulkifli menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler