Terima Ketua Parlemen Cina, Ketua MPR Cerita Kemajemukan Indonesia

MPR
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ketua Parlemen China atau National Commitee of the Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC), Yu Zhengsheng di kantor MPR RI.
Rep: Agus Raharjo Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ketua Parlemen China atau National Commitee of the Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC), Yu Zhengsheng di kantor MPR RI. Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli menceritakan fungsi dan peran MPR di Indonesia. Yaitu soal 4 pilar konsensus MPR.


 

“Ceritakan soal peran dan fungsi MPR, ada 4 pilar, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Zulkifli di kompleks parlemen Senayan, Senin (27/7).

 

Zulkifli menambahkan, dia menceritakan soal kemajemukan di Indonesia seperti berbagai suku bangsa, bahasa, agama dan golongan. Namun di tengah banyaknya perbedaan itu, Indonesia mampu membuktikan diri untuk menjadi negara yang majemuk dan tetap bersatu. Setiap orang di Indonesia berhak untuk menjadi apapun di Indonesia. Serta memili9ki hak yang sama dan tidak ada perbedaan peraturan. 

 

“Kita Indonesia mayoritas Islam, beda dengan budaya Timur Tengah, kita lebih toleran, tidak ada toleransi untuk radikalisme, kita saling menghargai,” ujar dia.

 

Zulkifli juga menceritakan pada Yu Zhengsheng bahwa sudah menjadi hal biasa di Indonesia rumah ibadah beda agama saling bersebelahan. Atau dimana penduduk mayoritas muslim dipimpin non muslim atau sebaliknya. Namun, tidak ada masalah soal hal itu. Sebab, inilah wajah Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler