Akan Mundur dari Ketum HKTI, OSO Siap Bantu Berantas Mafia Impor

MPR
Oesman Sapta
Rep: Issha Harruma Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia masih berupaya keras mewujudkan kedaulatan pangan. Oesman Sapta Ketua Umum HKTI menyayangkan di tengah upaya ini, mafia impor justru semakin marak dan meresahkan rakyat Indonesia, khususnya para petani.

Karena mafia impor pangan, produksi dalam negeri anjlok, harga mahal dan yang terkena imbas negatifnya adalah rakyat sebagai konsumen dan petani. Melihat fakta tersebut, pria yang akrab disapa OSO ini menegaskan agar ke depan pemerintah lebih tegas lagi menghadapi 'pemain-pemain impor' atau mafia impor.

"Kedepannya pemerintah harus lebih tegas lagi. Malah sebaiknya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian harus bekerja sama dan bersinergi dengan HKTI, untuk bekerja sama mempersempit ruang gerak mafia impor pangan dan bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan petani untuk kesejahteraan bersama," kata dia, dalam rangkaian acara Munas HKTI ke VIII 2015, Jumat (31/7).

Dalam munas ini, Oesman Sapta sekaligus akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua HKTI. Dia tidak bersedia diajukan lagi menjadi calon Ketum karena alasan kesehatan dan regenarsi. Namun, Oesman Sapta mengaku tetap siap membimbing HKTI ke depan. Khususnya, terkait kerja sama dengan pemerintah untuk memberantas adanya dugaan mafia importir yang merugikan petani.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler