MPR Dorong Dakwah Dai di Pedalaman

MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Rep: c 35 Red: Indah Wulandari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendukung program dakwah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dalam bidang pendidikan dan pengiriman dai ke pedalaman sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Era reformasi telah kebablasan menjadi liberal. Akibatnya, di bidang ekonomi, sumberdaya alam Indonesia dikuasai asing. ‘Anak bangsa kita yang namanya Hasan, Amir, Sidik, hanya jadi sopir atau kuli pengangkat hasil tambang dan perkebunan untuk dibawa ke negara-negara asal para cukong asing,’’ kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Menara Dakwah Jakarta Pusat, Sabtu (31/10).

Zulkifli yang juga salah satu pembina DDII ini menerangkan, sebagai salah satu ormas terbesar ketiga, DDI memiliki 100 hektare kebun karet wakaf di Penajam, Kalimantan Timur. Sementara, katanya, ada seorang pengusaha asing yang mempunyai 1 juta hektare lahan sawit di Indonesia. Oleh karena itu, lanjut Zulkifli, umat Islam harus bersatu dan meningkatkan kualitas dirinya.



‘’Hentikan pertikaian antar-kelompok atau golongan yang tidak prinsip dan bukan prioritas kita. Jangan sampai kita terjebak pada agenda orang lain yang ingin memecah belah dan menguasai NKRI,’’ tegasnya.

Guna meningkatkan kualitas bangsa terutama di pedalaman, Ketua MPR mendukung program dakwah pedalaman. Lembaganya juga siap bekerjasama dengan Dewan Dakwah di seluruh Indonesia untuk menggelar daurah sosialisasi untuk meningkatkan mutu para dai di pelosok negeri.

Ketua DDII Ustaz Mohammad Siddik menyambut baik dukungan MPR RI. Ia mengungkapkan, pada era kepemimpinan KH Syuhada Bahri, DDII juga bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan di bidang penghijauan dan Kementerian Hukum dan HAM di bidang pembinaan lembaga pemasyarakatan.

Sosialisasi tersebut diikuti seluruh pengurus DDII Pusat dan perwakilannya. Acara ini digelar bersamaan dengan Silaturahmi Nasional (Silatnas) DDII yang diikuti pengurus pusat dan daerah dari 17 provinsi di Tanah Air. Silatnas berlangsung 31 Oktober hingga 1 November 2015.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler