Korea Minta Indonesia Ikut Kembangkan Penelitian Nyamuk Dunia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan meminta partisipasi Indonesia untuk bergabung dengan pusat penelitian nyamuk dunia. Hal ini disampakian oleh Presiden GWP Korea, Kwan Eung Lee, dan Presiden GNB Biotech Young-Joon Ahn selaku perwakilan pihak Korea Selatan. Sebagai kegiatan simbolis, perwakilan Korea Selatan memberikan penghargaan kepada Ketua DPD RI Irman Gusman.
Penghargaan yang diberikan berbentuk replika mahkota para raja dinasti Silla Korea pada abad 5 dan 6 Masehi. Mahkota ini terbuat dari emas 24 karat dan batu giok asli Korea. Dengan memiliki diameter 20 centimeter (cm), tinggi 63,5 cm dan lebar 51,5 cm.
Young-Joon Ahn mengatakan penghargaan diberikan karena Irman Gusman dianggap dinilai berprestasi untuk mendekatkan hubungan Korea-Indonesia dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Untuk itu, dia berharap Irman Gusman dapat memberikan dukungan dalam mengembangkan kerjasama untuk pengembangan pusat penelitian nyamuk dunia.
“Kami berharap kesediaan Bapak untuk menjadi Ketua Dewan Kehormatan dari pusat penelitian nyamuk dunia ini. Mengingat saat ini, Indonesia termasuk tiga besar negara dengan korban jiwa paling banyak akibat gigitan nyamuk malaria setelah Afrika dan Brazil,” ujar Young-Joon Ahn.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden GWP Korea Kwan Eung Lee mengatakan berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyamuk telah membunuh lebih dari empat juta manusia pertahunnya. Maka, dia berharap DPD RI dapat merekomendasikan peneliti muda dari universitas-universitas di Indonesia untuk bekerjasama dan menjadi bagian dari organisasi penelitian nyamuk, medis dan farmasi.
“Nyamuk adalah binatang paling berbahaya di dunia karena lebih dari empat juta orang meninggal dunia akibat nyamuk malaria. Oleh karena itu, perlu mengembangkan pusat penelitian ini dan peneliti muda dari Indonesia dapat bergabung dan proyek yang akan dibiayai oleh pemerintah Korea,” tukas Kwan Eung Lee.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD RI Irman Gusman menyampaikan terimakasih untuk penghargaan yang diberikan kepadanya. Ia sepakat untuk mendukung upaya Korea Selatan untuk membangun pusat penelitian nyamuk dunia. Diharapkan, lembaga ini dapat menekan angka kematian akibat nyamuk malaria.
“Saya sangat menghargai penghargaan ini, dan sebuah kehormatan bagi saya dalam rangka menjadi bagian dalam mengurangi krisis malaria di dunia, dan kami akan membantu merekomendasikan peneliti-peneliti muda di universitas-universitas yang memang banyak berhubungan dengan DPD RI,” kata Irman.