HNW Minta Komunitas ODOJ Jangan Dicurigai

MPR
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Rep: Eko Supriyadi Red: Achmad Syalaby

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai komunitas One Day One Juz (ODOJ)  layak untuk didukung karena UUD 1945 mengharuskan rakyat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqawaan. Apalagi, Alquran mengajarkan kebaikan bagi semua umat, sehingga patut dipelajari dan diamalkan.


''Kita berharap apa yang dilakukan komunitas ini dalam konteks keumatan, agar selalu teringat dengan alquran,'' kata Hidayat, saat beraudiensi dengan komunitas One Day One Juz, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/5).

Dia menjelaskan, Alquran tidak pernah mengajarkan keburukan terhadap umat Islam, apalagi terorisme dan radikalisme. Alquran, lanjut dia, bisa menghadirkan masyarakat yang unggul, menyiapkan peradaban alternatif, dan mengingatkan bahwa orientasi manusia bukan hanya pada dunia tapi juga akhirat.''Komunitas semacam ini sangat layak untuk didukung dan diberi ruang. Kalau dicurigai malah jadi masalah,'' ujarnya. 

Ia menilai, penting diingatkan agar sesuatu yang baik itu jangan dicurigai. Apalagi, banyak pihak semakin konsen dengan Alquran. Karena itu, komunitas ini diharapkan dapat mengembangkan gerakan mengaji nasional supaya lebih luas lagi, untuk menghindarkan umat dari kezaliman dan ketidakadilan.

Anggota Komunitas ODOJ Bakat Setiaji menyatakan, komunitasnya mengajak masyarakat agar gemar membaca alquran, bukan hanya di masjid tapi juga diluar masjid. Ia menjelaskan, sampai saat ini yang menjalankan program ODOJ ini sudah ada hampir 100 ribu orang. 

''Dengan jumlah seperti itu, kami berharap program ini bisa luas. Untuk mengubah karakter yang masih jauh dari perbaikan. Ini tujuan yang sangat sederhana dari kami,'' ucapnya.

Ia mengatakan, banyak kalangan dari mahasiswa yang juga berminat program ini. Meski, kata dia, tiga tahun program ini berjalan belum banyak kontribusi bagi Indonesia, tapi dari sekian banyak pengurus di daerah, sudah mampu bersinergi dengan pemerintah setempat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler