MPR: Tidak Mungkin Pesantren Jadi Sarang Teroris

Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Bom - Teroris
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengatakan, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan ahklak dan budipekerti. Karena itu, wajar bila para santri memiliki kesopanan dan tatakrama.

Menurut pria yang akrab disapa Oso itu, tidak mungkin bila pesantren menjadi sarang terorisme. Karena, para pelaku teror adalah mereka yang tidak memiliki tatakrama dan sopan santun. ''Mereka yang melakukan teror juga tidak memiliki rasa cinta pada negara,'' kata Oso, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Anwar III, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (8/12).

Oso mengingatkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis, mulai dari krisis ekonomi, kepercayaan, hingga narkoba. Sehingga, ia berharap para santri bisa memegang teguh Empat pilar. Karena Empat pilar merupakan benteng terakhir keutuhan NKRI. ''Banyak yang menghendaki Indonesia ini terpecah. Karena mereka ingin menguasai Indonesia. Tetapi, kalau kita tetap berpegang pada Empat Pilar, selamanya kita akan terus bersatu,'' ujarnya,

Ikut hadir pada acara tersebut, anggota Fraksi PPP MPR RI Romahurmuziy, Zainut Tauhid, Thoha serta Arwani Thomafi. Hadir juga Bupati Rembang Abdul Hafidz.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler