Zulkifli Hasan Akui Perbedaan Perlakuan Ponpes dan Sekolah Konvensional

ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan
Rep: Rizky Suryarandika Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengakui adanya perbedaan perlakuan terhadap pondok pesantren (ponpes) dan sekoah konvensional. Eksesnya, bantuan pemerintah terhadap ponpes pun dirasa masih minim.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum PAN itu menyebut perbedaan perlakuan itu menyebabkan ponpes seolah dianaktirikan. Padahal, menurutnya, ponpes dan sekolah formal wajib mendapat perlakuan sama. Bahkan, dia menilai, ponpes sebenarnya perlu dapat perhatian lebih karena ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Memang sekarang ini ada perbedaan, perlakuan terhadap sekolah Islam, guru agama, sekolah agama, ponpes dibanding sekolah umum. Padahal, harusnya ada perlakuan khusus termasuk kompensasi pendapatan," katanya ketika menghadiri seminar Milad 100 tahun ponpes Cintawana, Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (10/4).

Zulkifli meminta, DPR memperjuangkan keberpihakan dunia pendidikan terhadap pesantren. Apalagi, Indonesia merupakan negara mayoritas Islam dengan jumlah ponpes amat banyak di seantero negeri.

Dia mengingatkan, bahwa tugas negara adalah mencerdaskan bangsa, termasuk para santri ponpes. "Ini yang diperjuangan lewat DPR. Toh guru agama dan sekolah biasa (konvensionaL) termasuk kewajiban negara dalam mencerdaskan bangsa. Pendidikan dijamin konstitusi jadi perlakuan yang tidak seimbang antara sekolah agama dan umum perlu diperjuangkan DPR," ujarnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler