Zulkifli Uji Hafalan Dubes Korea Selatan Urutan Pancasila
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Januari nanti Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Tae Young Cho akan kembali ke negaranya. Sebelum mengakhiri tugasnya, ia pamitan dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara III, Rabu (20/12). Tae Young Cho mengaku datang khusus ke MPR karena menghormati kiprah, kegiatan dan kinerja MPR di masyarakat.
"Dari media saya mengamati juga kiprah Pak Ketua MPR dan bapak bisa menjaga integritas. Kami di Korea punya komitmen kuat dengan nilai-nilai," ujar Dubes Cho.
Kepada Zulkifli Hasan, Tae Young Cho mengatakan selama bertugas di Indonesia banyak hal yang ia pelajari. Tak hanya belajar Bahasa Indonesia namun juga lagu-lagu Indonesia dan Pancasila. Dikatakan, dirinya bisa menyanyikan 18 lagu popular Indonesia. Ia mengakui bisa menyanyikan lagu popular Indonesia sebab bahasa Indonesia sangat menarik.
Penguasaan bahasa Indonesia yang cukup lancar itu membuat dirinya juga hafal sila-sila Pancasila. Hafalan Pancasila itu dibuktikan Tae Young Cho di hadapan Zulkifli Hasan dan para wartawan. Ketika ia bisa melafalkan sila-sila Pancasila dengan baik dan benar, semua yang ada di ruangan itu tepuk tangan.
"Hebat," puji Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan itu, dirinya berharap agar hubungan kedua negara perlu ditingkatkan dalam berbagai bidang. Keinginan meningkatkan hubungan kedua negara, disambut baik oleh Zulkifli Hasan. Menurut Zulkifli Hasan kerja sama kedua negara telah disepakati pada posisi yang tertinggi.
"Yaitu strategic partnership," ujarnya.
Kerja sama kedua negara menduduki tingkat yang paling tinggi sebab diakui Indonesia-Korea Selatan adalah sahabat lama dan sejati. Bekerja sama dengan Korea Selatan itu nyaman. "Kita tidak merasa terancam," paparnya.
Dari hubungan yang demikian maka kedua negara merasa seimbang dan tidak ada yang merasa paling hebat. Kerja sama yang terjalin berlangsung dengan baik itu dibuktikan dengan saling kunjung kedua pemimpin negara. Banyak kesepakatan yang ditandatangani dalam kerja sama di bidang industri, manufaktur, power plant, bahkan kerja sama pembuatan pesawat tempur.
"Kerja sama pihak swasta pun juga dijalin," tambahnya.