Persiapan Asian Games, Wushu Latihan di Iran dan Hong Kong
Atlet wushu disiplin sanda berlatih ke Iran dan taulo ke Hong Kong.
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim Wushu Indonesia akan menjalani pelatihan luar negeri ke Iran pada April dan Hong Kong pada pertengahan April. Ini menyusul persiapan mengikuti pertandingan dalam Asian Games pada Agustus 2018.
"Atlet-atlet kami disiplin sanda masih berlatih di Kemayoran, Jakarta Pusat, sedangkan atlet-atlet disiplin taulo berlatih di Simprug, Jakarta Selatan. Kami akan mengirim atlet sanda ke Iran dan mengirim atlet taulo ke Hong Kong selama sebulan," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino, dalam keterangan yang diterima di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (2/3) malam.
Tim Wushu Indonesia, lanjut Ngatino, akan kembali berlatih di Indonesia selesai dari Hong Kong dan Iran, serta melanjutkan pelatihan luar negeri ke Cina pada pertengahan Mei hingga sepekan sebelum pertandingan Asian Games ke-18. "Kami hanya memfokuskan pelatihan di Cina karena mereka memang tim yang kuat pada cabang wushu. Akan tetapi, kami juga akan mengikuti sejumlah pertandingan lokal di Cina,” ujarnya lagi.
Indonesia membidik satu medali emas pada cabang wushu pada Asian Games dari 15 nomor pertandingan. "Kami menyiapkan 15 atlet yang terdiri dari delapan atlet-atlet taulo dan tujuh atlet sanda," kata Ngatino.
Optimisme tim wushu Indonesia untuk merebut setidaknya satu medali emas Asian Games, menurut Ngatino, berasal dari hasil kejuaraan wushu disiplin sanda di Moskow, Rusia pada 16-20 Februari 2018. Tim Merah Putih meraih tiga medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.
"Kami belum dapat melihat gambaran lebih detail karena Iran tidak ikut dalam kejuaraan di Rusia. Tapi, atlet-atlet kami bertemu dengan pemain China, baik yang meraih medali emas atau pun meraih medali perak di Rusia. Itu alasan kami memilih China sebagai lokasi latihan," katanya lagi.
Sebelumnya di Rusia, tiga atlet Indonesia yang meraih medali emas kejuaraan nomor sanda adalah Rosalina Simanjuntak pada kelas 48 kilogram putri, Selviah Pertiwi pada kelas 52 kilogram putri, dan Yusuf Widianto kelas 56 kilogram putra.
Dua medali perak dipersembahkan Mey Yulianengsih pada kelas 60 kilogram putri dan Yudi Cahyadi pada kelas 65 kilogram putra. Kemudian, satu medali perunggu diraih Abdul Haris Sofyan pada kelas 60 kilogram putra.
Manajer Tim Wushu Indonesia Novita berharap perolehan tiga medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu itu, tidak lantas membuat atlet-atlet wushu nomor sanda Indonesia berpuas diri menyusul puncak penampilan para atlet diharapkan muncul saat Asian Games pada Agustus 2018.