Zulhas: Islam Indonesia Islam Toleran

Zulhas menyebut ada yang ingn membangun persepsi buruk soal Indonesia.

republika/febrian fachri
Ketua MPR Zuklifli Hasan di Ponpes Modern Lembah Arafah Kabupaten Bogor, Rabu (28/3).
Rep: febrian fachri Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan saat ini ada pihak yang terus berupaya membangun persepsi yang beranggapan rakyat Indonesia terutama umat Islam mudah dipecah belah. Umat Islam Indonesia dilabeli sebagai umat yang intoleran yang mudah diadu domba.

Menurut Zulkifli umat Islam harus membantah hal itu dengan cara memperlihatkan konsistensi bahwa umat Islam Indonesia adalah umat yang toleran dan ramah kepada siapapun.

"Kita umat muslim jangan ragu-ragu. Jangan terbawa arus. Kita Islam Indonesia adalah toleran. Bukan radikal. Itu dipegang sampai sekarang. Ada sebagian kecil pihak yang coba bangun persepsi kita intoleran, radikal, mudah dipecah belah dan diadu domba," kata Zulkifli di Pesantren Modern Lembah Arafah, Kabupaten Bogor, Rabu (28/3).

Salah satu contoh upaya memecah belah umat dan bangsa disebutkan Zulkifli adalah dengan maraknya kasus penyerangan terhadap pemuka agama baik itu pemuka agama Islam maupun agama lain. Dari situ kata Zul jelas bahwa sebenarnya ada skenario untuk membuat situasi panas sehingga terjadinya suasana gaduh di tengah masyarakat.

Sebenarnya menurut politikus asal Provinsi Lampung itu, Indonesia adalah satu-satunya negara yang mengakomodasi kepentongan semua agama, suku, ras dan golongan. Kata Zulkifli, lihat saja di susunan kabinet pemerintahan sekarang di mana merepresentasikan semua suku dan agama di Indonesia. Begitu juga dengan unsur-unsur yang ada di dalam struktur lembaga negara yang diisi oleh beragam figur dari agama dan adat yang berbeda.

Hal ini kata Zul membuktikan kalau Indoensia adalah negara yang tak perlu lagi diajarkan tentang toleransi.

"Tak ada di negara lain yang seperti kita. Di kabinet semua suku agama ada. Di pimpinan militer semua ada. Semua hari raya agama resmi libur. Ini harus kita jelaskan kepada publik kalau ada yang berupaya melabeli kita bangsa radikal," ujar Zulkifli.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler