Ibunda Presiden Wafat, Ketua MPR Sampaikan Duka Cita

Almarhumah selalu mengajarkan kejujuran dan welas asih kepada anak-anaknya.

Humas MPR
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan almarhum ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo.
Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan segenap keluarga besar MPR RI menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo. Almarhumah merupakan sosok luar biasa yang melahirkan dan mendidik Joko Widodo, hingga bisa sukses dalam karier sebagai pengusaha, walikota, gubernur hingga presiden.

"Mari bersama kita doakan almarhumah agar diterima di sisi Allah SWT. Tidak hanya keluarga besar Pak Jokowi yang kehilangan, namun seluruh bangsa Indonesia juga turut berduka," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, saat menghaturkan duka cita di Jakarta, Rabu (25/3).

"Insya Allah keluarga besar Presiden Joko Widodo ikhlas, diberi kekuatan, kesabaran dan ketabahan menerima kepergian almarhumah. Ingin rasanya kaki ini melangkah dan terbang ke Solo. Tapi, saya menghormati imbauan Beliau melalui Mensesneg Praktikno agar belasungkawa disampaikan dari Jakarta saja,” ujar Bamsoet menambahkan.

Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 ini mengenang, saat sebelum menjadi Ketua DPR RI maupun setelah terpilih menjadi Ketua MPR RI, dirinya kerap sowan jika kebetulan berada di Solo dan bertemu almarhumah di kediamannya di Solo untuk menjalin silaturahmi. Sekaligus meminta wejangan nasihat dan doa agar bisa menjalankan amanah jabatan yang diemban demi kemaslahatan bangsa Indonesia.

"Almarhumah adalah sosok yang tegar, bersahaja, sabar, dan juga penuh welas asih. Masih segar dalam ingatan, disaat Presiden Joko Widodo diterpa berbagai fitnah negatif tentang keluarga besar dan bahkan ibunya sendiri ikut menjadi korban fitnah, namun almarhumah tak pernah menpersoalkan dan malah memaafkan," tutur Bamsoet.


Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi putra sulung presiden, Gibran Rakabuming Raka (kanan) beserta keluarga memberikan keterangan pers terkait wafatnya ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo di rumah duka, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/3/2020). Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo menyatkan bahwa Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia karena sakit kanker yang sudah diderita sejak 4 tahun ini - (Antara/Maulana Surya)


Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, almarhumah selalu mengajarkan kejujuran dan welas asih kepada anak-anaknya. Ibunda Jokowi juga mengajarkan keempat anaknya untuk selalu bersyukur dan saling tolong menolong.

"Almarhumah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak mengambil punya orang lain yang bukan haknya. Saat Pak Jokowi terpilih menjadi presiden, almarhumah juga mengingatkan Pak Jokowi untuk menjaga amanah rakyat. Karena, sebagai presiden, Pak Jokowi sudah menjadi milik bangsa Indonesia," tutur Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, bahwa masih segar dalam ingatannya almahumah memberi nasehat, agar kita jangan sekali-kali mengecewakan orang yang pernah membantu dan menolong saat kita dalam keadaan susah.

Ketua MPR RI Ini juga turut mengingatkan kepada generasi muda Indonesia maupun segenap kalangan lainnya yang masih memiliki orang tua, agar jangan pernah letih memberikan cinta dan perhatian kepada mereka. Karena jika orang tua telah tiada, tak bisa lagi memberikan perhatian secara langsung. Hanya bisa melalui doa.

"Orang tualah yang mengajarkan kepada kita berbagai hal dalam kehidupan. Jasa mereka tak terbendung. Mencintai dan memperhatikan mereka bukan semata tugas dan kewajiban, melainkan menunjukan seberapa besar kadar kemanusiaan yang ada dalam diri kita. Sebagai seorang anak, Presiden Joko Widodo sudah memberikan cinta dan perhatian luar biasa kepada almarhumah semasa hidupnya. Sebuah hal yang patut kita tiru," pungkas Bamsoet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler