Bamsoet: Semua Harus Jaga Kekondusifan Saat Pandemi Corona

Bamsoet meminta masyarakat tidak dengarkan pendapat menyesatkan di tengah pandemi

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua MPR Bambang Soesatyo di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/3).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta semua elemen masyarakat untuk bersama menjaga kondusifitas di tengah pandemi virus Corona sekarang ini. Kekondusifan akan terwujud dan selalu terjaga jika ruang publik tidak dijejali dengan pernyataan provokatif yang berpotensi menakut-nakuti orang banyak. 


"Suasana kondusif sekarang ini jangan sampai dirusak oleh pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengeskalasi rasa takut atau membuat banyak orang panik. Saat ini ada gelombang pernyataan yang mendorong pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang keliru dan kontra produktif bagi perekonomian," ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (3/4/20).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mencontohkan, adanya penilaian ilmuwan asing yang menilai Indonesia sebagai negara dengan penanganan wabah virus Covid-19 terburuk karena tidak melakukan lockdown. Ada juga yang menyebut komunikasi pemerintah dengan masyarakat dan pemerintah daerah tidak efektif.

"Semua pernyataan itu bisa menyesatkan. Sekadar usul agar negara ini di-lockdown memang mudah. Tetapi adakah keberanian dan kejujuran dari mereka untuk memaparkan ekses atau konsekuensi logis jika negara sebesar Indonesia ini juga lockdown? Jangan lupa perwakilan WHO di Indonesia justru mengapresiasi langkah dan strategi Indonesia menangani pandemi Corona," kata Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI ini menepis anggapan komunikasi pemerintah dengan masyarakat dan pemerintah daerah tidak efektif. Ketika puluhan juta orang di sejumlah kota besar mau berdiam di rumah agar tidak tertular virus Covid-19, itu bukti bahwa komunikasi dan imbauan pemerintah efektif didengar dan dipatuhi masyarakat. 

"Sepanjang periode pandemi Corona, setiap orang diharapkan lebih mengedepankan sentimen dan nurani kemanusiaan. Silahkan mengkritik kebijakan pemerintah, tetapi kritik itu hendaknya proporsional. Mari bersama menahan diri untuk tidak membuat pernyataan yang menyesatkan atau tricky, karena berpotensi mendorong banyak orang jadi panik dan tidak percaya kepada pemerintah," ujar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menilai pemerintah telah bekerja keras dalam menangani wabah virus Corona. Diantaranya, dengan memberi layanan medis kepada semua pasien Covid-19, serta gencar mengupayakan cegah-tangkal penyebaran virus Corona di semua wilayah melalui koordinasi dengan semua pemerintah daerah.

Kesungguhan pemerintah juga tercermin dari penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PPSB). Termasuk imbauan Pemerintah agar warga tidak mudik. 

"Seperti diketahui, penerapan PSBB tingkat wilayah atau daerah bergantung pada kondisi daerah. Sehingga inisiatif penerapan PSBB ada di tangan kepada daerah (gubernur, bupati, walikota) dan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Tentunya setelah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan," tutur Bamsoet.

Selain itu, lanjut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini, pemerintah didukung TNI dan Polri, juga memastikan terjaganya keamanan dan ketertiban umum, mencegah kepanikan di masyarakat, serta memastikan terjaganya rantai pasok kebutuhan pokok dan energi. Ditambah dengan sejumlah upaya atau kebijakan lainnya, pemerintah terus bekerja keras untuk mereduksi ekses Pandemi Corona.

"Upaya pemerintah tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Itu sebabnya, masyarakat harus patuh pada imbauan untuk bekerja dan belajar di rumah selama periode pandemi Corona. Kepatuhan masyarakat itu menjadi faktor signifikan bagi terwujudnya kondusifitas di tengah periode kejadian luar biasa sekarang ini," ungkap Bamsoet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler