Strategi Bea Cukai Sulawesi Utara Tingkatkan Ekspor

Bea Cukai memberikan kemudahan bagi pengguna jasa melalui pelayanan cepat

istimewa
Dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas unggulan wilayah Sulawesi Utara ke negara Filipina, telah dilaksanakan meeting bersama antara Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Cerah Bangun dengan Kepala Konsulat Jenderal RI di Davao City, Dicky Fabrian, via daring, Kamis (6/8).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO-–Dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas unggulan wilayah Sulawesi Utara ke negara Filipina, telah dilaksanakan meeting bersama antara Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Cerah Bangun dengan Kepala Konsulat Jenderal RI di Davao City, Dicky Fabrian, via daring, Kamis (6/8).


Cerah menyampaikan pemerintah terus berupaya menggalakkan ekspor di setiap daerah, termasuk Sulawesi Utara yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Filipina.“Bea cukai bertekat untuk meningkatkan pelayanan seoptimal mungkin untuk kelancaran ekspor,“ ujar Cerah.

Cerah juga menjelaskan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk mendorong realisasi ekspor langsung dari Sulawesi Utara ke Filipina karena letaknya berdekatan yang hanya dibatasi laut memungkinkan untuk peningkatan arus perdagangan. Sulawesi Utara memiliki pelabuhan Bitung dan Bandara Internasional Sam Ratulangi yang digunakan sebagai pintu masuk/keluar barang baik ekspor maupun impor. “Komoditas utama ekspor ke Filipina antara lain kopra, jagung dan ikan tuna,” tambahnya.

Lanjutnya, dalam menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator (memfasilitasi perdagangan), Bea Cukai memberikan kemudahan bagi pengguna jasa dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih cepat.

Bahkan menurutnya, pelayanan ekspor di Bea Cukai dilakukan selama 7 hari dan 24 jam.“Untuk meningkatkan perdagangan dengan Filipina, diperlukan sinergi instansi baik vertikal maupun daerah di wilayah Sulawesi Utara,” kata Dicky.

Turut serta dalam meeting tersebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulawesi Utara dan Kepala Balai Karantina Pertanian Manado.

Diharapkan pula dengan kegiatan ini, tutur Cerah, dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang hal-hal berkaitan dengan ekspor, baik dari segi komoditas, prosedur/aturan, kemudahan ekspor, sarana prasarana pelabuhan, komoditas, sehingga dapat dijadikan bahan promosi Sulawesi Utara di negara Filipina.“Dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekspor komoditas Sulawesi Utara,” kata Cerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler