Gus Jazil: Tetap Bersatu dan Bangkit di Masa Pandemi Covid

Gus Jazil meminta masyarakat tetap bersatu dan bangkit jelang Hari Sumpah Pemuda.

MPR
Tema Peringatan Ke-92 Hari Sumpah Tahun 2020 adalah Bersatu dan Bangkit. Menanggapi tema tersebut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak awal tahun 2020, Covid-19 melanda di seluruh dunia. Indonesia pun tak lepas dari pandemi Covid-19.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tema Peringatan Ke-92 Hari Sumpah Tahun 2020 adalah ‘Bersatu dan Bangkit’. Menanggapi tema tersebut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak awal tahun 2020, Covid-19 melanda di seluruh dunia. Indonesia pun tak lepas dari pandemi Covid-19. 


“Akibat pandemi seluruh sendi kehidupan terkena dampaknya,” ujarnya, Senin (26/10).

Pandemi Covid-19 menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu membuat jutaan ummat manusia tertular hingga membuat di antaranya meninggal dunia. Tak hanya sektor kesehatan yang terdampak, ekonomi, pendidikan, wisata, dan sektor yang lainnya pun juga terimbas yang dampaknya juga sama parahnya.

Akibat yang demikian membuat dunia berada dalam situasi yang penuh dengan kelesuan, resesi ekonomi, dan terancam kebodohan sebab sistem pendidikan yang ada tak berjalan semestinya. Menghadapi pandemi Covid-19, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu berharap kepada seluruh masyarakat terutama pemuda untuk tidak pasrah atau menerima nasib. 

Dengan momen Peringatan Sumpah Pemuda, ia mengajak kepada bangsa ini pemuda untuk tetap bersatu dan bangkit. “Kita jadikan moment Sumpah Pemuda untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19,” tutur dia tegas. 

Di tengah masa pandemi, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu mendorong kepada pemuda untuk tetap semangat, kreatif, inovatif, dalam keseharian. Dalam masa pandemi dirinya tetap menegaskan kepada semua untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. 

“Pemuda harus memberi contoh penerapan protokol kesehatan,” tuturnya. “Pemuda harus menjadi pelopor dan barisan terdepan dalam penerapan protokol kesehatan,” ujar dia menambahkan. 

Diakui dalam masa pandemi Covid-19, aktivitas manusia dikurangi dan diharap lebih banyak tinggal di rumah. Meski demikian, Jazilul Fawaid tetap mendorong saat berada di rumah, para pemuda tak meninggalkan kebiasaan pada masa normalnya, yakni semangat, ceria, kreatif, dan inovatif. “Meski kita berada di rumah kita harus tetap melakukan kreasi dan produktif dalam berkarya,” tutur alumni PMII itu.

Dikatakan oleh pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu pada masa lalu, pemuda yang ikut merintis, berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghadapi banyak tantangan. Tantangan yang dihadapi tidak hanya waktu belajar yang tersita namun nyawanya juga terancam melayang demi Indonesia. 

“Namun semua dihadapi para pemuda dengan gagah berani dan semangat,” tegasnya.

 Tantangan yang ada saat ini, pandemi Covid-19, menurutnya juga harus dihadapi namun ditegaskan dalam menghadap tantangan yang ada harus sesuai protokol kesehatan. “Kita harus tetap bersatu dan bangkit di masa-masa saat ini,” ujarnya. 

Bangkit di masa saat ini adalah, pemuda tidak boleh berputus asa namun harus tetap semangat, kreatif, dan inovatif. Langkah-langkah yang demikian menurutnya penting sebab generasi muda adalah penerus bangsa. “Bagaimana kalau generasi mudanya tidak seperti itu?” tutur dia. 

Untuk itulah dirinya mendorong generasi muda tetap bersatu, bangkit, dan semangat, dalam masa pandemi agar bangsa ini tetap jaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler