Peningkatan Ekonomi Harus Dibarengi Pencegahan Covid-19

Hal terpenting dari peningkatan kegiatan ekonomi adalah pencegahan Covid-19

Prayogi/Republika
Konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/9). Badan Pusat Statistik (BPS) mengaharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah dicanangkan pemerintah dapat efektif membentu penguatan daya beli masyarakat.Prayogi/Republika.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penegasan Pemerintah agar masyarakat tetap berhati-hati dalam menjalankan kegiatan ekonomi, harus diikuti dengan langkah nyata upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.

"Kondisi ekonomi nasional saat ini memang memerlukan dorongan kegiatan ekonomi agar kita bisa lepas dari jeratan resesi. Konsekuensi dari kebijakan itu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pun harus ditingkatkan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/11).

Menurut Lestari, hal terpenting dalam peningkatan kegiatan ekonomi di masa pandemi adalah terlebih dulu meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 di tengah masyarakat. Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, penerapan protokol kesehatan Covid-19, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak harus masuk dalam rangkaian kegiatan ekonomi yang akan diakselerasi.

Rerie mengungkapkan, Pemerintah telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 akan minus sekitar tiga persen, setelah pada kuartal II juga minus 5,32 persen. Kondisi ekonomi tersebut, menurut Legislator Partai NasDem itu, memang memerlukan dorongan kegiatan ekonomi yang siginifikan.

Di sisi lain, jelas Rerie, tren penularan dan kesembuhan pasien Covid-19 saat ini menunjukkan perkembangan positif dalam sebulan terakhir. Bila pekan lalu tingkat kesembuhannya 80,51 persen, ujarnya, pekan ini tercatat 82,84 persen.

Namun, tegas Rerie, yang terpenting upaya penanggulangan Covid-19 saat ini jangan terlena dan jangan sampai kendor. Semua pihak, jelas Rerie, harus disadarkan bahwa ancaman virus korona belum berakhir. Bahkan, tegasnya, ada kemungkinan bakal muncul gelombang kedua seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler