Ketua MPR Memberikan Tanggapan Terkait Perkembangan Covid-19
Bamsoet mendorong Kemenag bersinergi dengan Satgas Penanganan Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan respons terkait perkembangan Covid-19 di Tanah Air. Termasuk soal pesantren-pesantren yang terpapar kasus Covid-19.
Berikut di antaranya:
1. Jumlah warga pesantren yang terpapar kasus Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang terjadi di Kabupaten Garut dan di Kota Tasikmalaya terdapat sejumlah pesantren yang menjadi kluster Covid-19, respon Ketua MPR RI:
A. Mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) bersama pemerintah daerah Jawa Barat meminta pimpinan pondok pesantren terkait untuk segera menyediakan ruang untuk isolasi dan pengobatan bagi santri yang terpapar, serta mengevaluasi secara menyeluruh setiap kebijakan maupun pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren (ponpes), agar sesuai standar operasional prosedur (SOP) Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan ponpes, mengingat terus meningkatnya angka penularan Covid-19 di lingkungan ponpes terjadi akibat penerapan protokol kesehatan (prokes) yang tidak dilakukan secara maksimal.
B. Mendorong Kemenag bersama Kantor Wilayah Kemenag bersinergi dengan Satgas Penanganan Covid-19 untuk mengatasi kluster ponpes dengan melakukan sejumlah upaya-upaya penanganan, antara lain terus menyosialisasikan sekaligus mengedukasi pengurus ponpes beserta para santri tentang pentingnya menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) di lingkungan ponpes dan pentingnya melakukan tes Covid-19 secara berkala, serta mengimbau santri tidak berkelompok dalam melakukan interaksi.
C. Mendorong Kemenag meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan Satgas Penanganan Covid-19 dalam melakukan pengawasan dan memperoleh laporan kasus baru Covid-19 secara berkala yang terjadi di lingkungan ponpes secara terbuka, sehingga pemerintah dapat segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk menutup sementara ponpes guna memutus rantai penyebaran/penularan Covid-19 di lingkungan sekitar. Mengingat, saat ini masih banyak pesantren yang seolah menutupi kasus Covid-19 di lingkungannya.
D. Mengimbau kepada setiap pengurus pesantren untuk kooperatife dalam memberikan informasi kondisi kesehatan para santri ke satgas penanganan covid-19, juga informasi mengenai penerapan protokol kesehatan bagi santri. Dengan begitu, kemunculan kluster pada pesantren dapat diminimalisasi.
2. Penambahan pasien positif Covid-19 meningkat signifikan. Seperti yang terjadi di Provinsi Lampung, dalam dua hari terakhir terjadi penambahan 194 kasus yang berdampak pada kemampuan rumah sakit (RS) yang kehabisan tempat tidur perawatan, terutama RS rujukan, respon Ketua MPR RI:
A. Mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan untuk memantau dan memetakan fasilitas layanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) rujukan di setiap daerah, khususnya daerah yang mengalami kenaikan tingkat keterisian bed occupancy ratio (BOR) ataupun dengan kondisi rumah sakit yang sudah tidak ideal untuk menampung pasien baru Covid-19, agar pemerintah dapat segera mengambil langkah tepat untuk mengatasi hal tersebut, seperti menambah daya tampung rumah sakit yang dilengkapi dengan sarana prasarana memadai maupun penambahan jam kerja SDM atau tenaga kesehatan yang mumpuni.
B. Mendorong pemerintah dalam hal ini Kemenkes dapat terus berupaya mengatasi permasalahan terkait tingginya tingkat keterisian BOR, dengan mengoptimalkan fungsi rumah sakit darurat, baik di pusat maupun daerah serta mempertimbangkan untuk membangun rumah sakit khusus Covid-19, sebagai upaya meringankan beban rumah sakit rujukan pemerintah maupun faskes lainnya yang ikut menangani pasien Covid-19.
C. Meminta pemerintah dalam hal ini Kemenkes bersama Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan evaluasi secara berkala terkait kapasitas dan kualitas pelayanan rumah sakit di Tanah Air selama pandemi Covid-19, untuk mengetahui kekurangan baik fasilitas yang tersedia maupun obat-obatan bagi pasien covid-19, dengan begitu pemerintah dapat meningkatkan kualitas pelayanan di setiap faskes mulai dari manajemen hingga tata kelola fasilitas kesehatan.
3. Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa ada potensi terjadi fenomena gelombang kedua pandemi virus corona, respon Ketua MPR RI:
A. Mendorong pemerintah menyiapkan strategi dalam menghadapi potensi terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Indonesia, dengan meningkatkan upaya penanganan dan penanggulangan Covid-19 secara profesional, dikarenakan hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 masih terus meningkat.
B. Mengimbau masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, serta menghindari kerumunan dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.
C. Mendorong pemerintah memastikan sarana dan prasarana, jumlah rumah sakit dan tenaga kesehatan mencukupi kapasitasnya, dikarenakan tidak dapat diprediksi secara pasti jumlah peningkatan pasien terpapar virus corona ke depannya.
D. Mendorong pemerintah bersama masyarakat saling mendukung dan bekerjasama untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang kedua Covid-19. MPR menyarankan pemerintah meningkatkan tes cepat kepada masyarakat, mengoptimalkan tracing, dan memaksimalkan perawatan kepada pasien Covid-19, serta bagi masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan di dalam kehidupannya.