Generasi Muda Diharapkan Manfaatkan Ruang Virtual di Pilkada

Pemikiran kritis generasi muda ini bermanfaat dalam menentukan pemimpin masa depan.

Republika/Mardiah
Ilustrasi Media Sosial. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo berharap generasi muda memanfaatkan ruang virtual dalam pelaksanaan Pilkada 2020.
Rep: Fauziah Mursid Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo berharap generasi muda memanfaatkan ruang virtual dalam pelaksanaan Pilkada 2020. Sebab, Pilkada di tengah pandemi Covid-19 membuat kampanye digital dianggap pilihan terbaik saat ini.

Baca Juga


Sedangkan pemilih pada Pilkada 2020, hampir 40 persennya didominasi anak muda baik generasi Y atau milenial (kelahiran 1980 sampai 1994) maupun generasi Z (kelahiran 1995-2015). "Temen-temen mahasiswa, generasi muda bukan hanya bonus demografis, tapi bonus di dalam Pilkada ini, menjadi SDM yang banyak menentukan pilihan pemimpin masa depan, pemilih berbasis virtual, adek-adek bisa akses (ruang digital) dan itu kesempatan menentukan pilihan," ujar Widodo dalam diskusi bertajuk 'Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2020' yang disiarkan secara daring, Jumat (13/11).

Ia menilai pemikiran kritis yang dimiliki mahasiswa maupun generasi muda ini akan bermanfaat dalam menentukan pilihan pemimpin masa depan. Ia menyebut setidaknya ada lima peran generasi muda dalam Pilkada, pertama yakni sebagai agen perubahan.

"Agen perubahan ini dimulai dari memilih pemimpinnnya, 270 daerah ada di tangan generasi muda, nggak usah berkerumun macem macem tunjukan literasi virtual anda dan jadi agen perubahan," kata Widodo.

Selain itu, peran lainnya generasi muda adalah menjaga nilai bangsa, penerus bangsa, kekuatan moral, dan pengontrol sosial. Ia mengatakan, meski Pilkada serentak 2020 berada di tengah pandemi Covid-19, namun hasil pemilihan harus tetap berkualitas.

"Mari kita gunakan virtual ini sebaik-baiknya agar melaksanakan proses demokrasi, Pilkada di tengah Pandemi memang ada hambatan tapi kami pesan di Pilkada 2020 melahirkan pemilih yang sehat, lanjutkan protokol kesehatan,  ini kesempatan menentukan pemimpin masa depan," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler