KPU: Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Capai 76,13 Persen 

KPU mengatakan angka 76,13 persen itu berdasarkan perhitungan hingga kemarin.

Republika/Abdan Syakura
Ketua KPU Arief Budiman
Rep: Mimi Kartika Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menyampaikan angka partisipasi pemilih Pilkada 2020 untuk sementara mencapai 76,13 persen per 16 Desember. Sedangkan, KPU menetapkan target partisipasi pemilih nasional untuk pilkada serentak di 270 daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, sebesar 77,5 persen. 

Baca Juga


"Ini data sementara ya karena rekap masih terus berlangsung sampai dengan nanti kalau selesai rekap di tingkat provinsi maka sudah tuntas 100 persen kita sudah simpulkan tingkat partisipasi berapa," ujar Arief dalam webinar, Kamis (17/12). 

Ia menyebutkan, angka partisipasi pemilih tersebut berdasarkan data partisipasi pemilih per provinsi. Data partisipasi pemilih yang masuk ada 29 provinsi dari 30 provinsi yang terdapat pilkada, karena Papua belum menyampaikan data partisipasi pemilih sementara. 

Arief memerinci, ada 14 provinsi yang partisipasi pemilihnya mencapai target nasional yaitu 77,5 persen. Sementara 29 provinsi berhasil melebihi pencapaian partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 lalu yakni 68,82 persen. 

"Karena siklus maksimal lima tahunan itu maka daerahnya sama (Pilkada 2020) dengan yang menyelenggarakan Pilkada 2015. Kecuali ada satu tambahan yang harus mengulang kembali yaitu Kota Makassar," kata Arief. 

Arief menambahkan, pemilihan gubernur dengan akumulasi rata-rata partisipasi pemilih tertinggi adalah Sulawesi Utara (81,83 persen) dan Bengkulu (79,69 persen). Sedangkan, partisipasi pemilih tertinggi dalam pemilihan bupati antara lain Pegunungan Arfak (99,25 persen), Bolaang Mongondow Timur (94,94 persen), Bolaang Mongondow Selatan (94,54 persen), Raja Ampat (93,67 persen), serta Dompu (93,53 persen). 

Sementara itu, partisipasi pemilih tertinggi dalam pemilihan wali kota ialah Tomohon (91,98 persen), Tidore Kepulauan (91,34 persen), Ternate (83,82 persen), Sungai Penuh (82,81 persen), dan Blitar (79,2 persen). Jika partisipasi pemilih dilihat berdasarkan provinsi, maka provinsi dengan partisipasi pemilih tertinggi di antaranya Sulawesi Barat (87,7 persen), Sulawesi Tenggara (87,48 persen), dan Gorontalo (86,2 persen). 

"Kita menghitungnya (tingkat partisipasi pemilih) pemilih yang hadir dibagi dengan jumlah pemilih yang ada dalam DPT (daftar pemilih tetap) dan DPTb (daftar pemilih tambahan)," kata Arief.

Rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara masih berlangsung hingga 20 Desember 2020 mendatang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler