Bea Cukai Ambon Ekspor Perdana Kalrez Petroleum Ltd

Ekspor perdana tersebut memberangkatkan 47.257 barrel CPO ke Cina

istimewa
Jauh di ujung timur Pulau Seram, pulau di sisi utara Pulau Ambon, tepatnya di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur terdapat perusahaan yang bergerak di bidang minyak bumi, yaitu Kalrez Petroleum (Seram) Ltd. Tanggal 13 Juli 2021 lalu menjadi hari bersejarah bagi perusahaan tersebut karena berhasil mengekspor produknya, yaitu Bula crude petroleum oil (CPO), dengan bantuan Bea Cukai Ambon.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN TIMUR--Jauh di ujung timur Pulau Seram, pulau di sisi utara Pulau Ambon, tepatnya di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur terdapat perusahaan yang bergerak di bidang minyak bumi, yaitu Kalrez Petroleum (Seram) Ltd. Tanggal 13 Juli 2021 lalu menjadi hari bersejarah bagi perusahaan tersebut karena berhasil mengekspor produknya, yaitu Bula crude petroleum oil (CPO), dengan bantuan Bea Cukai Ambon.


Kecamatan Bula memang termasuk dalam wilayah pelayanan dan pengawasan Bea Cukai Ambon. Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia, pada Jumat (16/07) mengatakan untuk mengoptimalkan pelayanan, pihaknya membentuk dua tim yang membantu Kalrez melaksanakan ekspor perdananya. “Tim pertama pada tanggal 9 Juli bertugas melakukan pengawasan, pemeriksaan sarana pengangkut dan pemuatan barang curah CPO ke kapal, yang ternyata kapal mengalami keterlambatan karena suatu hal harus singgah terlebih dahulu ke Bau-Bau. Lalu tim kedua bertugas saat mendekati waktu pelaksanaan ekspor dengan memastikan kelancaran proses submit dokumen ekspor (pemberitahuan ekspor barang/PEB),” jelasnya.

Ekspor perdana tersebut memberangkatkan 47.257 barrel CPO ke Cina dengan kapal MT. New Integrity. Kalrez pun menyumbang devisa sebesar USD1.864.350 kepada negara. Field Operation Superintendent Kalrez di Bula, Seram Bagian Timur, Eddy Mudjiono menyampaikan, untuk produksi sekitar 47 ribu barrel diperlukan sekitar enam bulan produksi. Sesuai rencana, di akhir Desember 2021 akan ada ekspor selanjutnya. 

Dikatakan Saut, pelayanan yang diberikan Bea Cukai Ambon merupakan pelayanan tanpa batas. Mengingat perjalanan menuju ke Bula yang berjarak sekitar 500 km dari kota Ambon ditempuh dengan terlebih dahulu menyeberang menggunakan kapal feri sekitar sembilan puluh menit. Setelah sembilan puluh menit perjalanan darat, selebihnya petugas harus menembus Pulau Seram dengan pemandangan laut di sisi selatan, melewati hutan lindung Taman Nasional Manusela, dan lanjut ke pesisir utara pulau Seram. Total lama perjalanan sekitar dua belas jam. 

“Kami memastikan ekspor perdana tersebut terlaksana sesuai jadwal dan tanpa kendala. Kami juga mengasistensi langsung pelayanan yang diberikan oleh anggota tim yang terjun ke Bula. Seperti apakah proses sounding sudah dilakukan atau belum dan kami concern pada bagaimana proses submit dokumen ekspor ke portal INSW dan Ceisa Bea Cukai,” ungkapnya.

Ia pun mengatakan pihaknya sungguh terbantu karena mendapat dukungan penuh dari Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai di Kantor Pusat Bea Cukai yang membantu agar ekspor ini berhasil, “Karena tanpa terbit NPE (Nota Pelayanan Ekspor) maka kapal tidak akan berangkat. Saat itu, kami berkomitmen tidak pulang sebelum terbit NPE,” tutup Saut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler